Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Mobil VW Bantah Ada Kerja Paksa Etnik Uighur di Pabrik Xinjiang

Kompas.com - 15/11/2020, 16:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Karena membuka pabrik mobil di Xinjiang membutuhkan kemitraan dan persetujuan dari otoritas China, ada kekhawatiran hal itu berisiko memberikan dukungan diam-diam terhadap kebijakan penahanan massal dan penindasan etnik, yang kini semuanya sudah terbukti secara kuat.

Data satelit, kesaksian para saksi, dan catatan pemerintah China sendiri memperjelas adanya skala pembangunan kamp dan praktek kerja paksa di balik keberadaan buruh-buruh di berbagai pabrik.

Ketika China berkeras memberikan pelatihan de-ekstremifikasi bagi kelompok minoritas Muslim di Xinjiang, dan menjalankan skema penciptaan lapangan kerja berskala besar, agaknya tujuan sebenarnya adalah upaya paksa asimilasi identitas dan budaya bagi mereka yang tidak loyal terhadap negara.

Baca juga: Xi Jinping: Level Kebahagiaan di Xinjiang Meningkat Berkat Pendidikan Benar Soal China

Adanya kecaman dunia internasional dan kelompok HAM, dan sejumlah perusahaan merek terkenal menjauhkan diri, Volkswagen kehabisan langkah di Xinjiang.

"Bahkan dengan menempatkan pabrik di sana, tentu saja Partai Komunis mendapat legitimasi yang lebih besar," kata Von Cramon-Taubadel.

"Volkswagen mengetahui hal ini - mereka melakukannya secara pasti, demi mendapatkan keuntungan komparatif. Ini adalah masalah politik sejak awal - secara ekonomi tidak ada gunanya, sama sekali tidak masuk akal," tambahnya.

Volkswagen menyangkal keputusannya membuka pabrik di Xinjiang pada 2013 karena alasan politik ketimbang ekonomi.

Perusahaan asal Jerman ini juga menyatakan mereka melihat peluang jangka panjang yaitu pertumbuhan pasar yang menggiurkan dengan membuka pabrik di Xinjiang, China.

Lantaran jumlah mobil yang diproduksi di Xinjiang kurang dari 10 persen dari kapasitas 32 pabrik lainnya di China, Wollenstein mengatakan mereka senang untuk memproduksi lebih banyak lagi.

Baca juga: Terkuak Laporan China Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang

"Tetapi pasarnya masih belum sebesar yang seharusnya," katanya.

Ada hal lain yang tampaknya membedakan operasional pabrik Volkswagen di Xinjiang dengan pabrik mereka lainnya di China.

Tidak lama setelah produksi dimulai, sebuah laporan dari China menyebutkan bahwa pabrik tersebut melakukan kesepakatan dengan sebuah unit dari kesatuan polisi paramiliter.

Perusahaan tersebut akan menyumbangkan kendaraan dan sebagai gantinya, People's Armed Police- sebuah organisasi yang berperan di garis depan dalam melakukan pengamanan di Xinjiang - akan memberi karyawan Volkswagen berupa "pelatihan militer" dan "pendidikan patriotik" - frasa yang sering dikaitkan dengan program kamp yang lebih luas.

Wollenstein mengatakan kepada BBC bahwa hanya dua mobil yang disediakan untuk unit tersebut - atas nama mitra China Volkswagen di pabrik Xinjiang, Saic Motor Corporation Ltd - dan dia tidak mengetahui adanya pelatihan semacam itu yang berlangsung di pabriknya.

Tetapi ketika didesak apakah itu bisa dilakukan di luar lokasi pabrik, dia mengakuinya, "kami mungkin tidak akan tahu".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com