Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Mobil VW Bantah Ada Kerja Paksa Etnik Uighur di Pabrik Xinjiang

Kompas.com - 15/11/2020, 16:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

"Saya mengatakan semua yang terjadi di luar pagar di semua lokasi produksi kami di seluruh China, dan apa yang terjadi pada karyawan kami pada waktu luangnya, itu berada di luar kendali kami," tutur Wollenstein.

Baca juga: Di Luar Dugaan, China Jalankan lebih dari 380 Fasilitas Penahanan di Xinjiang

Bagi para pengkritik Volkswagen, ini adalah persoalan sebenarnya yang mungkin merupakan salah satu dari sekian banyak kesuksesan.

Dominasi perusahaan ini di pasar China, di mana mereka menjual seperlima dari semua mobil-mobil baru, berisiko menjadikannya seperti sandera.

Von Cramon-Taubadel mengatakan bahwa dalam pertemuannya baru-baru ini dengan para eksekutif senior perusahaan itu, mereka mengakuinya.

"Mereka mengatakan kepada saya, syarat untuk setiap ekspansi perusahaan di China adalah setidaknya satu pabrik harus berbasis di wilayah barat," katanya.

"Dan mereka mencoba meyakinkan saya bahwa jika Volkswagen memutuskan secara sepihak untuk menutup [pabriknya di Xinjiang], mereka tidak dapat kembali memproduksi satu mobil pun di China," imbuh von Cramon-Taubadel.

Di depan publik, setidaknya, Volkswagen menegaskan dominasinya di pasar China menempatkannya pada posisi yang kuat.

Baca juga: Upaya China Pulihkan Nama atas Dugaan Pelanggaran HAM Uighur di Xinjiang

"Kami telah terlibat di negara ini selama 37 tahun. Dan sebanyak kami bergantung pada China, mungkin China juga bergantung pada kami," kata Wollenstein.

"Kami sangat percaya pada perspektif global, dan perdagangan bebas, serta melakukan bisnis sesuai dengan standar etika kami, akan membantu setiap negara di mana kami terlibat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com