Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janda Tipu Mantan Suami Miliaran Rupiah, Dapat 2 Rumah dan Uang Bulanan 5 Tahun

Kompas.com - 14/11/2020, 19:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber eva.vn

SHENYANG, KOMPAS.com - Seorang pria di China ditipu mantan istrinya hingga miliaran rupiah. Mantan istri mengaku butuh uang untuk membiayai hidup anak mereka, tapi setelah tes DNA ternyata si anak bukan putra kandung pria tersebut.

Pria bernama Hou itu lalu melaporkan kasusnya ke Departemen Polisi Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, China, pada 28 September 2020.

Ia berkata, anak berusia 5 tahun dari mantan istrinya itu bukan putra kandungnya, yang dibuktikan dengan tes DNA. Hou mengaku sudah menghabiskan banyak uang untuk merawat mantan istri dan anaknya selama 5 tahun terakhir.

Baca juga: Suami Bunuh Istri dan Putrinya, lalu Tidur Dengan Jenazah Korban Selama 7 Hari

Dilansir dari eva.vn pada Jumat (30/10/2020), Hou (61) bekerja di bidang konstruksi sejak lama, dan bertemu wanita kelahiran 1978 bernama Liu pada 2007 saat sedang bepergian.

Saat itu Liu adalah pemilik agen travel dan perusahaan Hou sering memesan jasanya. Saking seringnya bertemu mereka kemudian jatuh cinta. Hou terpesona dengan kecantikan Liu, dan Liu terpikat dengan harta Hou yang memiliki dua mobil mewah.

Di awal hubungannya Hou mengaku sudah menikah dan punya dua putri. Hou lalu menceraikan istrinya demi Liu pada 2009, dan dua tahun kemudian mereka menikah meski jarak usianya 19 tahun.

Akan tetapi pada 2013 sikap Liu mulai berubah. Dia mulai gampang tersinggung, mudah marah, dan sering mencampakkan Hou tanpa alasan. Singkat cerita keduanya lalu bercerai tapi Hou masih sering mengunjungi Liu. Keduanya juga tetap berteman.

Pada 2014 Liu hamil dan mengaku itu adalah putra Hou. Sang mantan suami yang tidak memiliki anak lelaki itu senang bukan kepalang mendengarnya, sampai bersedia keluar banyak uang untuk merawat mereka.

Baca juga: Sudah Punya 14 Anak Laki-laki, Suami Istri Ini Gembira Akhirnya Anak Ke-15 Perempuan

Sejak kelahiran sang anak pada September 2015, Hou telah mengirimi dana ke Liu setidaknya 200.000 yuan (Rp 429 juta).

Setelah punya anak Liu juga meminta Hou membelikannya rumah. Tanpa pikir panjang Hou mengabulkan permintaan itu dan menggelontorkan uang 2,8 juta yuan (Rp 6 miliar) untuk membangun dua rumah, masing-masing untuk Liu dan si anak lelaki.

Akan tetapi karena sang putra masih kecil, kedua rumah itu didaftarkan atas nama Liu. Hou juga membelikan perabotan serta furnitur senilai hingga 200.000 yuan.

Hou ingin anaknya hidup berkecukupan, dan dia tidak menyesali semua uang yang telah dikeluarkannya. Setiap tahun ia mengirim sekitar 30.000 yuan (Rp 64,3 juta) untuk keperluan si anak, seperti susu bubuk impor, dan biaya sekolah TK mencapai 70.000 yuan (Rp 150 juta per tahun).

Tak hanya sebatas itu, Hou pun dengan senang hati membiayai rumah sakit untuk mantan mertuanya, karena merasa mereka adalah kakek-nenek anaknya.

Hou lalu pensiun pada 2019 dan memutuskan untuk membagi sebagian dana pensiun ke mantan istrinya untuk merawat anaknya, sekitar 4.000 yuan (Rp 8,5 juta) per bulan.

Baca juga: Cerita Pria dengan 120 Istri dan 28 Anak, Menikah di Tiap Tempat yang Dikunjungi

Meski Hou terus menyuplai dana ke keluarga mantan istrinya, hubungan dia dengan mereka tidak baik-baik amat. Liu selalu menolak permintaan Hou menemui anaknya, dengan alasan Hou tidak disukai kedua orangtuanya. Alhasil hubungan Hou dengan anak Liu pun tak akrab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com