Rusia sendiri telah memelihara hubungan yang dekat baik dengan Armenia maupun Azerbaijan sejak Uni Soviet runtuh.
Sementara itu, pihak militer Armenia melaporkan bahwa ketenangan relatif dipertahankan mulai pukul 6.00 pagi waktu setempat.
"Operasi tempur aktif di seluruh garis depan ditangguhkan," kata militer Armenia melalui sebuah pernyataan.
Pertempuran terbaru di Nagorno-Karabakh meletus pada akhir September. Lebih dari 1.400 orang telah dipastikan tewas, termasuk puluhan warga sipil.
Juru Bicara Sekeretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan Guterres lega bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk penghentian permusuhan.
Baca juga: Presiden Azerbaijan Bakal Undang Pasukan Turki jika Ada yang Mengancam Negaranya
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak berwenang Rusia atas apa yang telah mereka lakukan," kata Dujarric.
"Rasa lega sebenarnya tentang harapan bahwa ini akan mengakhiri penderitaan warga sipil," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.