KOMPAS.com - Setiap 11 November, warga China telah biasa merayakan Single's Day atau 'Hari Raya Jomblo' dengan pesta belanja online.
Festival belanja terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap 11 November yang merupakan "hari raya" bagi setiap orang lajang, menjadi "hari raya" juga bagi perusahaan-perusahaan e-commerce China, seperti Alibaba, JD.com, dan Pinduoduo, yang menawarkan diskon besar-besaran di platform mereka.
Tahun lalu, konsumen China menghabiskan 38,4 miliar dollar AS atau Rp540,3 triliun untuk berbelanja berbagai keperluan di Alibaba, Tmall, dan Taobao.
Baca juga: Tipu 20-an Wanita di Tinder, Lelaki Berjuluk Gigolo 2.0 Bobol Kartu ATM untuk Belanja Online
Hari belanja online nasional (harbolnas) tahun ini akan diawasi dengan ketat sebagai barometer konsumsi di China yang baru mulai pulih dari pandemi Covid-19.
Para analis memprediksi konsumen China akan cenderung lebih banyak mengeluarkan uang untuk produk impor, dikarenakan banyak dari mereka yang tidak dapat melakukan perjalanan internasional akibat dampak dari penyebaran virus corona.
Sebuah survei yang dilakukan perusahaan konsultan Oliver Wyman menemukan bahwa 86 persen konsumen China setidaknya akan menghabiskan uang dengan jumlah yang sama atau bahkan lebih, seperti harbolnas tahun lalu.
Baca juga: Tren Belanja Online Masih Tinggi, Barang Hobi Banyak Dicari
"Dalam enam bulan terakhir ini, rumah tangga kaya sebenarnya menghabiskan lebih banyak uang," kata Sean Shen, pemimpin divisi kompetensi pelanggan dan strategi untuk firma jasa profesional multinasional Ernst & Young di China.
"Kami juga melihat pembelian produk mewah meningkat karena pembatasan perjalanan internasional."
Menurut laporan konsultan Bain & Company, penjualan barang elektronik seperti produk kesehatan dan kebugaran juga diperkirakan akan mengalami peningkatan, karena lebih banyak orang bekerja dari rumah dan rata-rata dari mereka kini lebih memperhatikan kesehatan.
Baca juga: Tren Belanja Online Bisa Jadi Peluang UMKM
Untuk membantu pedagang mengatasi dampak dari virus corona, platform online telah memperpanjang periode festival belanja tahun ini dengan harapan dapat meningkatkan penjualan.
Baik Alibaba dan JD.com, dua e-commerce terbesar di China mulai menawarkan diskon sejak 21 Oktober, tiga minggu lalu.
Tang Chenghui, seorang insinyur listrik yang tinggal di Beijing melihat harbolnas sebagai kesempatan untuk memborong makanan ringan dan produk impor seperti susu dari Australia.
Menjelang festival belanja, Tang telah memesan tiga kotak telur bebek, 10 paket susu bubuk kedelai, dua kotak yogurt, kopi, dan anggur.
Baca juga: Agar Tak Kalap Belanja di Harbolnas 11.11, Simak Tipsnya
"Saya membeli lebih banyak makanan ringan tahun ini karena saya baru saja pindah ke apartemen baru dan memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk menyimpan makanan ringan yang saya suka," kata Tang. "Harga beberapa produk sangat murah selama diskon Hari Jomblo."
Tidak seperti Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat (AS), Single's Day alias 'Hari Raya Jomblo di China tak cuma soal penawaran yang sangat murah.