Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Pemilu Amerika Khawatir akan Ancaman dan Pedemo

Kompas.com - 06/11/2020, 08:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Petugas pemilu di beberapa negara bagian mengatakan pada Kamis (5/11/2020) bahwa mereka khawatir tentang keselamatan staf mereka di tengah arus ancaman dan pedemo yang marah di luar pintu mereka.

Pedemo marah atas klaim yang diucapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal penipuan surat suara yang tidak ada buktinya.

Seorang petugas registrasi di Clark County, Nevada, yang mencakup Las Vegas, Joe Gloria mengatakan, "Istri dan ibu saya sangat khawatir," ujarnya pada Associated Press (AP).

Dia mengatakan, stafnya telah memperkuat keamanan dan melacak kendaraan yang datang dan pergi dari kantor pemilihan.

Namun dia menambahkan bahwa dia dan yang lainnya tidak akan dihentikan dari tugas mereka dalam menghitung surat suara.

Para pendukung Trump telah berkumpul di tempat pemungutan suara di Phoenix, Detroit dan Philadelphia, mengecam angka yang menunjukkan Biden yang lebih unggul atau memimpin.

Jaksa Agung Michigan, Dana Nessel berkicau di Twitter, memohon agar pedemo berhenti melakukan seruan yang melecehkan dan mengancam kepada para stafnya.

Baca juga: Kerusuhan Pilpres AS, 20 Orang Ditangkap di New York, Demonstran Ludahi Polisi

Konspirasi surat suara dan 'spidol Sharpie'

Teori konspirasi palsu yang beredar di pendukung Trump adalah bahwa surat suara banyak yang 'dicurangi' karena menggunakan spidol merek 'Sharpie' sehingga mesin tidak bisa mendeteksi.

Menteri Luar Negeri Negara Bagian Arizona Katie Hobbs, mengatakan kepada CNN bahwa perhatian utamanya adalah keamanan staf dengan wakil kepala polisi daerah itu memberikan perlindungan.

Dia mengatakan para pedemo telah menyebabkan keterlambatan dan gangguan serta mencegah para staf melakukan pekerjaan mereka.

Pada Kamis (5/11/2020), sekitar 100 orang pendukung Trump berkumpul lagi di depan pusat pemilihan Maricopa County di Phoenix.

Pihak berwenang menggunakan pagar penghalang untuk menciptakan "zona kebebasan berbicara" dan menjaga pintu masuk ke gedung tetap terbuka.

Baca juga: Pilpres AS: Pennsylvania Segera Umumkan Hasil Suara, Tim Kampanye Trump Optimistis Menang

 

Pedemo bergiliran meneriakkan "Hitung suara!" dan "Empat tahun lagi!" mereka juga mengeluh melalui pengeras suara tentang proses pemungutan suara.

Mereka berhenti ketika mendengar Trump berbicara dari Gedung Putih pada Kamis malam, mengulangi banyak pernyataan tidak berdasar tentang pemungutan suara yang curang.

Mereka berteriak dan bertepuk tangan saat presiden berkata, "Kita berada di jalur yang tepat untuk memenangkan Arizona."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com