Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tensi Meningkat antara Pendukung Trump dan Biden di Philadelphia

Kompas.com - 06/11/2020, 07:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

PHILADELPHIA, KOMPAS.com - Ketika petugas pemungutan suara pada Kamis (5/11/2020) menghitung surat suara di negara bagian Pennsylvania, pendukung Donald Trump dan saingan demokratnya, Joe Biden, bersitegang di pusat penghitungan suara kota Phildelphia, negara bagian Pennsylvania.

Pendukung Biden ingin semua suara dihitung, sementara pendukung Trump ingin suara yang masuk melalui surat (pos) setelah hari pemilu diabaikan saja.

Mereka juga mendukung klaim dari Trump yang tidak berdasar dengan mengatakan bahwa surat suara yang masuk penuh dengan penipuan.

Sekelompok aktivis dari organisasi Count Every Vote menari diiringi lagi seperti 'This is America' dari Childish Gambino di depan pusat konvensi kota, di mana polisi dan jurnalis dari seluruh dunia berkumpul.

Baca juga: Unggul di Hasil Sementara Pilpres AS, Biden Optimistis dan Serukan Rakyat untuk Tenang

Di sudut lainnya, menurut AFP, sekitar 30 pendukung Trump memegang bendera dan papan berkumpul di belakang penghalang polisi.

Pennsylvania dapat menyelesaikan penghitungan suara pemilihannya paling cepat Kamis, dengan Biden yang diatur mengamankan Gedung Putih jika suara negara bagian berjalan sesuai harapannya.

Seorang profesor perguruan tinggia, Melissa Dunphy mengatakan, "Saya di sini karena demokrasi Amerika terancam," ujarnya yang berdemonstrasi dengan menyeru 'Hitung Setiap Suara'.

"Pemerintahan kami telah menyatakan dengan berani bahwa mereka akan mengabaikan hasil sebenarnya dari pemilihan ini dan mencoba untuk mencuri pemilihan dari apa yang saya yakini sebagai pemenang yang sesungguhnya," kata wanita yang berusia 40 tahun itu.

Baca juga: Pemilu AS: Pakai Lagu Tanpa Izin, Tim Kampanye Trump Digugat

Tensi meningkat

Meski tensi meningkat, belum ada bentrok yang dilaporkan di sana. Polisi berjaga dengan waspada dan sebuah helikopter juga memantau dengan saksama.

Seorang wanita muda mengacungkan jari tengahnya ke arah seorang pendukung Trump yang kemudian menghinanya dengan sebutan 'Satanist' (pemuja setan).

Pendukung Trump lainnya, kali ini yang memakai topi koboi, bersalaman dengan para petugas polisi, mengucapkan terima kasih atas perlindungan mereka.

Para pendukung Trump menyuarakan ketakutan tak berdasar tentang 'korupsi yang meluas' dan 'surat suara palsu' yang menggaungkan tuduhan presiden Trump.

"Mereka menghentikan pemilihan pada malam pemilihan sehingga mereka bisa menghentikan dan pergi mendapatkan surat suara palsu sehingga mereka bisa menang," kata Diann Candan, seorang pensiunan polisi.

"Mereka sedang melakukan penipuan sekarang."

Baca juga: Pilpres AS: China Mengaku Bersikap Netral

Ray Cortez, seorang teknisi berusia 55 tahun yang juga mendukung Trump, mengatakan bahwa tidak ada cara untuk mengamankan integritas pemungutan suara.

Biden memimpin Trump dalam penghitungan suara elektoral yang sangat penting yang menentukan pemenang pemilu, dan kemenangan Pennsylvania akan menempatkannya di atas ambang 'angka keramat' 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menang, terlepas dari hasil di negara bagian yang tersisa.

Kesenjangan antara rival di Pennsylvania telah menyempit karena negara bagian itu menghitung surat suara yang masuk, yang cenderung mendukung pihak Biden.

Emma Kaplan (30) termasuk di antara mereka yang menuntut penghitungan dilanjutkan, "Kami menolak untuk menerima Amerika yang fasis," katanya.

"Trump melakukan kudeta bergilir untuk mencuri pemilu ini, dan itu tidak sah," imbuhnya, "Hitung semua suara!"

Baca juga: Pemenang Pilpres AS Makin Dekat Setelah Negara Bagian Kunci Hampir Selesaikan Penghitungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com