Pilpres AS: China Mengaku Bersikap Netral

BEIJING, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Rabu (4/11/2020), negara itu bersikap netral atau tidak berpihak pada salah satu kandidat dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, sementara perhatian dunia pada saat ini terfokus pada penghitungan suara dan hasil pemilihan.

"Pemilu AS adalah urusan dalam negeri negara itu. China tidak mengambil posisi dalam masalah ini," kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada sebuah konferensi pers.

Baca juga: Serba-serbi Pemilu AS: Dari Berharap Menang Hingga Putus Asa, Ini 5 Kicauan Trump di Twitter

Presiden Donald Trump berhasil memenangkan Florida, negara bagian yang menjadi medan persaingan paling berharga di negara itu.

Dia dan saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, kini terfokus pada negara bagian Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania yang sering terbukti sangat penting dalam menentukan siapa yang memenangkan Gedung Putih.

Hingga Rabu pagi, tidak ada kandidat yang berhasil merebut 270 suara dari electoral college (perwakilan pemilih) yang dibutuhkan untuk menang.

Persaingan ketat ini mencerminkan AS sangat terpolarisasi, sewaktu negara menghadapi krisis kesehatan terburuk dan ketidakadilan rasial.

Hingga saat ini berdasarkan data Kamis (5/11/2020), Joe Biden sudah memperoleh 264 suara. Artinya, dia hanya butuh enam lagi untuk menang.

Sementara petahana menghadapi tantangan cukup berat. Dia masih memperoleh 214 suara dari minimal 270 yang dibutuhkan untuk terpilih lagi.

Baca juga: Pemenang Pilpres AS Makin Dekat Setelah Negara Bagian Kunci Hampir Selesaikan Penghitungan