Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Tuduhan Kejahatan Perang, Presiden Kosovo Mengundurkan Diri

Kompas.com - 05/11/2020, 22:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PRISTINA, KOMPAS.com - Presiden Kosovo Hashim Thaci memutuskan mengundurkan diri demi menghadapi tuduhan kejahatan perang yang dialamatkan kepadanya.

Keputusan itu menjadi kejatuhan mantan pemimpin pemberontak yang sudah membebaskan mantan provinsi di Serbia itu satu dekade silam.

Pemimpin berusia 52 tahun itu menyatakan, dia mundur untuk melindungi integritasnya setelah pengadilan di Den Haag, Belanda, memastikan dakwaan itu.

Baca juga: Kosovo Akui Israel, Serbia Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Hashim Thaci didakwa melakukan kejahatan perang dalam konflik dengan Serbia, ketika dia masih seorang ketua politik pasukan pemberontak Kosovo.

"Saya akan bekerja sama dengan keadilan. Saya percaya pada kebenaran, rekonsiliasi, dan masa depan untuk negara ini," ujar Thaci dalam jumpa pers di Pristina.

Thaci yang menjadi presiden sejak 2016 menegaskan, dia tidak bersalah dalam konflik yang terjadi pada dekade 1990-an silam itu.

Warga Kosovo sendiri bersikukuh mereka "sedang berjuang" melawan Serbia yang mereka anggap sebagai penjajah, dilansir AFP Kamis (5/11/2020).

Populasi negara dengan mayoritas etnis Albania itu sangat menderita dengan 13.000 orang tewas. Perang itu baru berhenti setelah NATO membombardir Serbia.

Pengadilan internasional untuk kejahatan perang kemudian menjatuhkan hukuman kepada sejumlah jenderal Serbia yang dianggap bersalah.

Baca juga: Presiden Kosovo Hashim Thaci Didakwa Kejahatan Perang

Para pemimpin dari Pasukan Pembebasan Kosovo (KLA) sendiri juga dituding membunuh etnis Serbia hingga Albania sepanjang dan setelah konflik.

"Hampir 100 pembunuhan"

Pada Juni, jaksa dari Pengadilan Khusus Kosovo (KSC) menuding Thaci dan pemimpin pemberontak lainnya melakukan "hampir 100 pembunuhan"

Thaci juga dituduh bersalah atas kejahatan lainnya, seperti penghilangan paksa, persekusi, dan penyiksaan terhadap lawannya.

Dalam konferensi pers Thaci tidak memberikan pernyataan mengenai tudingan apa yang dikenakan terhadapnya. Begitu juga jaksa dari KSC.

Baca juga: Kosovo Tetapkan Staf Rusia untuk PBB sebagai Persona Non Grata

Didirikan lima tahun lalu, KSC sebenarnya menggunakan hukum Kosovo. Namun, mereka memutuskan menjalankan proses hukumnya di Belanda.

Alasannya, mereka ingin melindungi sejumlah saksi dari kemungkinan terjadinya intimidasi dari rakyat yang menganggap Thaci dan kroninya adalah pahlawan.

Namun di dalam negeri, masih ada yang menganggap Thaci dan lingkarannya melakukan korupsi yang hanya menjerumuskan Kosovo ke jurang kemiskinan.

Tetapi jumlah yang menentang itu hanya sedikit. Mayoritas jelas bakal membelanya ketika sang presiden tersangkut tuduhan tersebut.

Baca juga: Dua Staf Kasino Dibunuh, Kosovo Berlakukan Larangan Perjudian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com