Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Elif Perincek, Diselamatkan Setelah Terkubur 65 Jam dalam Gempa Turki

Kompas.com - 02/11/2020, 22:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

IZMIR, KOMPAS.com - Seorang bayi tiga tahun menjadi perhatian dunia, setelah dia memegang jempol anggota pemadam kebakaran yang menyelamatkannya.

Bocah bernama Elif Perincek itu diselamatkan setelah terkubur selama 65 jam, dalam gempa bumi yang melanda kota Izmir di Turki.

Elif bisa dikeluarkan oleh petugas penyelamat dari reruntuhan bangunan setelah gempa magnitudo tujuh mengguncang pada Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Bayi 3 Tahun Berhasil Diselamatkan, Korban Tewas Gempa Turki-Yunani Capai 81 Orang

Ibu dan dua saudara kembar Elif Perincek diselamatkan dua hari sebelumnya. Sayangnya, kakaknya dilaporkan tewas dalam bencana itu.

Muammer Celik, anggota pemadam kebakaran yang mengeluarkannya menuturkan, Elif memegang jempolnya ketika dia membersihkan debu dari wajahnya.

Bayi tiga tahun itu terus menempel ke Celik ketika mereka mencapai tenda pertolongan pertama, di mana dia mendapatkan perawatan sebelum dilarikan ke rumah sakit.

"Anak itu berhak untuk terus hidup," kata Celik. Dia mengungkapkan wajah Elif putih, yang berarti dia penuh debu ketika dikeluarkan.

"Saya sedang membersihkan debu dari mukanya ketika dia membuka mata. Saya senang. Ini keajaiban. Benar-benar keajaiban," ujar Celik senang.

Tolga Unsel, paramedis yang ikut dalam operasi itu menuturkan mereka mengira Elif sudah tewas ketika mereka mengeluarkannya.

Baca juga: Update Gempa Turki: Korban Tewas Capai 46 Orang, Kakek 70 Tahun Berhasil Diselamatkan

Dikutip Anadolu via Daily Mirror Senin (2/11/2020), dia langsung menyadari bocah itu masih hidup saat matanya bergerak.

Total, korban tewas dalam gempa bumi yang terjadi di Izmir mencapai 87 orang setelah tim penyelamat menemukan jenazah lagi di reruntuhan.

Hampir seribu orang mengalami luka dalam gempa yang pusatnya dilaporkan berada di Laut Aegea, di sebelah timur laut Pulau Samos, Yunani.

Baca juga: Catatan Gempa Besar di Turki dalam 25 Tahun Terakhir

Pemerintah Yunani sendiri melaporkan bahwa ada dua remaja yang tewas serta setidaknya 19 orang terluka di Samos karena gempa tersebut.

Posisi Turki berada di atas garis patahan, yang membuat negara pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan itu rentan terhadap gempa.

Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan setidaknya 18.000 orang di barat laut Turki. Yunani sendiri juga sering dilanda gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com