Walau dia sendiri juga memiliki tingkat ketidaksukaan yang lebih tinggi dari Clinton yaitu negatif 21 persen, rakyat AS yang gerah memilih mencoba capres yang tidak berasal dari sistem, yaitu Trump yang berjanji akan membersihkan ibu kota Washington DC dari politisi korup.
Kali ini Trump sudah menjadi bagian dari sistem, sama seperti Biden. Janjinya tidak pernah terpenuhi dan pemerintahannya terus bergelut dari satu skandal ke skandal lain.
Baca juga: Pejabat AS Sebut Iran dan Rusia Campur Tangan Pilpres AS 2020
Trump adalah petahana yang sangat tidak populer. Hanya 42,3 persen yang menyukainya, angka yang tidak jauh berbeda dengan dukungan suara yang diraihnya di survei nasional.
Taipan real estate itu mencoba menggunakan taktik sama dengan menggambarkan Biden sebagai sosok korup, dengan mengaitkannya ke posisi director putranya, Hunter Biden, di perusahaan energi Ukraina Burisma.
Namun sejauh ini strategi itu tidak berhasil. Biden malahan semakin disukai. Pemilih melihatnya sebagai capres tenang dan matang yang dapat dipercaya membawa AS melewati badai ekonomi dan pandemi Covid-19.
Baca juga: Biden Perkasa di Survei, Bagaimana Peluang Trump 2 Minggu Jelang Pilpres AS?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.