Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Sebut "Debu Kuning" dari China Bawa Virus Corona, Imbau Rakyatnya Tinggal di Rumah

Kompas.com - 24/10/2020, 13:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com – Korea Utara memperingatkan adanya “debu kuning” berembus dari China yang kemungkinan membawa virus corona ke negara itu.

Oleh karena itu, otoritas Korea Utara memperingatkan rakyatnya agar tetap tinggal di dalam rumah sebagaimana dilansir dari surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun via Reuters.

"Karena infeksi virus corona terus menyebar ke seluruh dunia, kebutuhan untuk menangani debu kuning dan mengambil tindakan menyeluruh menjadi lebih penting," kata Rodong Sinmun, Kamis (22/10/2020).

Embusan “debu kuning” tersebut kemungkinan merujuk pada debu yang bersumber dari badai di Gurun Gobi, China.

Baca juga: Usai Parade Militer, Beberapa Pelajar Korea Utara Diduga Terinfeksi Covid-19

Embusan “debu kuning” yang diklaim membawa virus corona ke Korea Utara tersebut tampaknya belum terbukti secara ilmiah.

Kendati demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan droplet yang membawa virus corona terkadang dapat bertahan di udara selama berjam-jam.

Rodong Sinmun mengimbau rakyat Korea Utara agar menahan diri untuk tidak menggelar atau mengikuti kegiatan luar ruangan.

Jika terpaksa harus keluar rumah, rakyat diwajibkan mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker.

Baca juga: Mantan Tahanan Korea Utara Kisahkan Diinjak Tangannya jika Bergerak di Penjara

Korea Utara telah melaporkan tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi. Namun klaim tersebut dipertanyakan oleh para ahli kesehatan.

Pyongyang telah memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat dan tindakan karantina untuk mencegah penyebaran wabah.

Para pengamat menyatakan Covid-19 bisa jadi menghancurkan negara yang terisolasi secara ekonomi dan politik tersebut.

Baca juga: Sistem Praperadilan Korea Utara Dilaporkan Tidak Manusiawi, Penuh Siksaan

Stasiun televisi yang dikelola Pemerintah Korea Utara, KRT, menyiarkan pada Rabu (21/10/2020) bahwa “debu kuning” dan debu halus mungkin mengandung zat berbahaya seperti logam berat dan mikroorganisme patogen termasuk virus.

“Orang harus memperhatikan kebersihan pribadi setelah kembali dari luar,” kata seorang pembaca berita.

“Selain itu, pekerja harus menghindari pekerjaan konstruksi luar ruangan bahkan di lokasi rekonstruksi,” sambungnya.

Pada Kamis, Kedutaan Besar Rusia di Korea Utara menulis di Facebook bahwa Kementerian Luar Negeri Korea Utara telah memerintahkan semua pengunjung di negara tersebut dan stafnya untuk tetap di dalam ruangan selama badai debu berlangsung.

Baca juga: Sanksi PBB untuk Korea Utara Diwacanakan Dicabut di Tengah Krisis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com