Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Penjarakan Biden, Penjarakan Keluarga Korup

Kompas.com - 18/10/2020, 00:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump berseru di kerumunan kampanye di Georgia pada Jumat malam (16/10/2020), agar calon presiden (capres) dari Partai Demokrat, Joe Biden, dijebloskan ke penjara.

"Itu keluarga Biden dan lain-lain, tapi keluarga Biden itu korup, keluarga korup," katanya, yang memicu teriakan "penjara dia" dari kerumunan.

"Kita harus memenjarakannya. Penjarakan Bidens (Joe dan Hunter). Penjarakan Hillary," lanjut presiden, ketika seruan semakin keras di belakangnya, menurut berita yang dilansir dari Newsweek pada Jumat (16/10/2020).

"Bisakah Anda bayangkan jika anak-anak saya melakukan apa yang dilakukan oleh si Hunter ini? Ketika Anda melihat apa yang mereka lakukan," tambah Trump.

Baca juga: Seorang Wanita Puji Senyum Trump Indah, tapi Tak Minat Memilihnya jadi Presiden

"Menurutku, itu perusahaan kriminal (Burisma). Dia seperti penyedot debu. Ayahnya masuk dan putranya datang dengan penyedot debu. Jutaan dolar."

"Lihatlah cara hidup mereka. Selama 47 tahun dia seorang politikus. Dia melakukannya dengan sangat baik. Hampir sebaik Maxine Waters."

Trump telah berada di belakang Biden dengan 2 digit dari sejumlah dukungan suara dalam jajak pendapat nasional baru-baru ini.

Sebuah survei Associated Press/NORC, yang dirilis Jumat, menunjukkan Biden memimpin Trump dengan 15 poin, yang mana mendapatkan 51 persen dukungan di antara orang dewasa dibandingkan dengan 36 persen Trump.

Baca juga: Trump Protes Facebook dan Twitter karena Berusaha Tutupi Kasus Joe Biden dan Putranya

Pada 15 Oktober, Biden memegang keunggulan rata-rata 10,5 poin persentase atas lawannya dari Partai Republik, menurut data yang dikelola oleh FiveThirtyEight.

Dengan beberapa pekan waktu yang tersisa hingga Hari Pemilihan Presiden, Trump telah memperbarui serangan politik untuk lawannya, yaitu melalui anak Joe Biden, Hunter Biden.

Baru-baru ini media New York Post mengeluarkan laporan yang menuduh Hunter Biden melakukan kesepakatan bisnis yang bermasalah di Ukraina dan China.

New York Post mengatakan ada keterhubungan calon presiden dari Partai Demokrat dengan peran putranya di dewan Burisma, sebuah perusahaan energi Ukraina.

Baca juga: Trump Puji Kim Jong Un dan Putin, Apa Katanya?

Salah satu tuduhan adalah bahwa Vadym Pzharskyi, penasihat dewan, diberi kesempatan untuk bertemu dengan mantan wakil presiden pada 2015.

Tuduhan tersebut berasal dari email yang dilaporkan ditemukan di laptop yang ditinggalkan Hunter Biden di toko reparasi komputer di New Jersey pada 2019.

Namun, pemilik toko yang buta secara hukum, John Macissac, tidak dapat mengidentifikasi apakah komputer itu diturunkan oleh Hunter Biden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com