Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Napoleon Bonaparte, Pemimpin Militer Agung yang "Diisukan" Bertubuh Pendek

Kompas.com - 17/10/2020, 09:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Napoleon Bonaparte adalah seorang jenderal militer Perancis, kaisar pertama Perancis, dan salah satu pemimpin militer terbesar di dunia.

Semasa hidupnya, Napoleon terkenal membuat banyak sekali gebrakan dalam sejumlah bidang yang hingga kini masih terasa pengaruhnya.

Gebrakan-gebrakan tersebut seperti revolusi organisasi dan pelatihan militer, pencetus Kode Napoleon, mengatur ulang sistem pendidikan, dan lain-lain.

Napoleon lahir di Ajaccio, di Pulau Corsica, Perancis, pada 15 Agustus 1769 sebagaimana dilansir dari Biography.

Napoleon adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, dari pasangan bangsawan lokal Carlo Buonaparte dan istrinya, Letizia Ramolino.

Bersama kakaknya, Joseph, Napoleon disekolahkan oleh orang tuanya di College d'Autun Perancis.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Blaise Pascal, Pakar Matematika Penemu Halte

Karir Militer

Panggilan hati untuk menjadi seorang tentara memang tak bisa dielakkan Napoleon.

Akhirnya, Napoleon melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi militer di Brienne, Perancis. Lima tahun kemudian, dia pindah ke akademi militer di Paris, Perancis.

Pada 1785, ketika Napoleon masih di akademi militer, ayahnya meninggal karena kanker perut.

Kematian ayahnya membuatnya mengambil kendali sebagai kepala keluarga. Dia akhirnya dapat lulus lebih awal dari akademi militer dan kembali ke Corsica pada 1786.

Pada 1793, dia kembali lagi ke Paris dan bergabung dengan resimennya di Nice.

Baca juga: [Cerita Dunia] 9 Tahun 9 Bulan 15 Hari Hachiko yang Setia Menunggu sampai Sisa Hidupnya

Revolusi Perancis

Gejolak Revolusi Prancis yang menggulingkan Raja Perancis menciptakan peluang bagi para pemimpin militer yang ambisius seperti Napoleon.

Dia lantas dengan cepat menunjukkan dukungannya untuk Jacobin, gerakan politik paling kiri dan klub politik paling terkenal dan populer dari Revolusi Prancis.

Pada 1792, tiga tahun setelah Revolusi dimulai, Perancis dideklarasikan sebagai republik.

Tahun berikutnya, Raja Louis XVI dieksekusi. Rentetan peristiwan tersebut menyebabkan munculnya Maximilien de Robespierre dan yang pada dasarnya menjadi kediktatoran Komite Keamanan Publik.

Tahun 1793 dan 1794 kemudian dikenal sebagai Pemerintahan Teror, di mana sebanyak 40.000 orang terbunuh.

Akhirnya Jacobin jatuh dari kekuasaan dan Robespierre dieksekusi. Pada 1795, Direktori (Pemerintah Revolusi Prancis) mengambil kendali negara, hingga 1799.

Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Napoleon Bonaparte, Penguasa Eropa dari Perancis

Bangkitnya Kekuatan Napoleon

Setelah tidak disukai oleh Robespierre, Napoleon masuk ke dalam direktori pada 1795 setelah dia menyelamatkan pemerintah dari kekuatan kontra-revolusioner.

Atas usahanya, Napoleon segera diangkat menjadi komandan Tentara Dalam Negeri. Selain itu, dia adalah penasihat tepercaya untuk Direktori terkait masalah militer.

Pada 1796, Napoleon memimpin tentaranya yang berkekuatan 30.000 personel, tidak puas, dan kurang makan, dan segera dirombak total olehnya.

Di bawah arahannya, pasukannya dihidupkan kembali dan memenangi banyak kemenangan penting melawan Austria, memperluas wilayah Perancis secara besar-besaran, dan menekan ancaman internal oleh kaum loyalis kerajaan yang ingin mengembalikan Perancis ke monarki.

Semua keberhasilan ini membantu Napoleon menjadi bintang militer paling cemerlang.

Baca juga: Sendok Sup Bekas Napoleon Bonaparte Terjual Rp 139 Juta dalam Lelang

Menuju Mesir

Pada 1 Juli 1798, Napoleon dan pasukannya melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk merusak kerajaan Inggris dengan menduduki Mesir dan mengganggu jalur perdagangan Inggris ke India.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com