Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Napoleon Bonaparte, Pemimpin Militer Agung yang "Diisukan" Bertubuh Pendek

Kompas.com - 17/10/2020, 09:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Namun kampanye militernya tersebut gagal. Pada tanggal 1 Agustus 1798, armada Laksamana Horatio Nelson menghancurkan pasukan Napoleon dalam Pertempuran Nil.

Citra Napoleon, dan citra Perancis, sangat dirugikan dalam akibat kekalahan tersebut.

Seakan mendapat pencerahan, Inggris, Austria, Rusia, dan Turki membentuk koalisi baru melawan Perancis.

Pada musim semi 1799, tentara Perancis kembali dikalahkan di Italia sehingga memaksa mereka menyerahkan sebagian wilayah tersebut.

Pada Oktober 1799, Napoleon kembali ke Perancis, di mana dia disambut sebagai pemimpin militer yang populer.

Baca juga: Topi Milik Napoleon Bonaparte Terjual Rp 5,6 Miliar

Mitos Tinggi Napoleon

Banyak kabar yang beredar dan kadung diyakini banyak orang bahwa Napoleon bertubuh pendek.

Namun pada kenyataannya, Napoleon memiliki tinggi 5 kaki 7 inci atau sekitar 170 sentimeter.

Dengan tinggi badan tersebut, Napoleon lebih tinggi dari pada rata-rata orang Perancis.

Lantas mengapa santer isu dan kabar bahwa Napoleon memiliki tubuh yang pendek?

Menurut para sejarawan, isu tersebut diembuskan oleh pihak Inggris sebagai alat propaganda dalam melawan Perancis.

Baca juga: Daun Emas Pecahan Mahkota Napoleon Bonaparte Terjual Rp 9,9 Miliar

Kudeta 18 Brumaire

Ketika kembali ke Perancis itulah, Napoleon berpartisipasi dalam acara yang dikenal sebagai Kudeta 18 Brumaire, kudeta tak berdarah yang menggulingkan Direktori Perancis.

Direktori tersebut digantikan oleh konsulat beranggotakan tiga orang setelah serangkaian intrik politik dan militer yang sebagian besar diatur oleh saudara laki-laki Napoleon, Lucien Bonaparte.

Ketika Napoleon diangkat sebagai konsul pertama, dia menjadi tokoh politik terkemuka Perancis.

Pada Pertempuran Marengo tahun 1800, pasukan Napoleon mengalahkan Austria dan mengusir mereka dari semenanjung Italia.

Kemenangan militer ini mengokohkan otoritas Napoleon sebagai konsul pertama.

Selain itu, dengan Perjanjian Amiens pada 1802, Inggris yang lelah perang setuju untuk berdamai dengan Perancis.

Pada 1802, Napoleon terpilih sebagai konsul seumur hidup, dan dua tahun kemudian ia diproklamasikan sebagai Kaisar Perancis.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Napoleon Bonaparte Mundur dari Moskwa

Perang Napoleon

Perang Napoleon adalah serangkaian perang Eropa yang berlangsung sejak 1803 hingga pelepasan kekuasaan kedua Napoleon pada 1815.

Pada 1803, sebagai upaya untuk mengumpulkan dana untuk perang, Perancis menjual Wilayah Louisiana  ke Amerika Serikat (AS) seharga 15 juta dollar AS.

Setelah itu, Napoleon kemudian kembali berperang dengan Inggris, Rusia dan Austria dan mencatat sejumlah kemenangan gemilang.

Pada 1805, Inggris mencatat kemenangan penting angkatan lautnya melawan Perancis di Pertempuran Trafalgar.

Kekalahan tersebut yang membuat Napoleon membatalkan rencananya untuk menyerang Inggris.

Sebaliknya, ia mengarahkan pandangannya ke Austria dan Rusia, dan mengalahkan kedua militer tersebut dalam Pertempuran Austerlitz.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com