Namun kampanye militernya tersebut gagal. Pada tanggal 1 Agustus 1798, armada Laksamana Horatio Nelson menghancurkan pasukan Napoleon dalam Pertempuran Nil.
Citra Napoleon, dan citra Perancis, sangat dirugikan dalam akibat kekalahan tersebut.
Seakan mendapat pencerahan, Inggris, Austria, Rusia, dan Turki membentuk koalisi baru melawan Perancis.
Pada musim semi 1799, tentara Perancis kembali dikalahkan di Italia sehingga memaksa mereka menyerahkan sebagian wilayah tersebut.
Pada Oktober 1799, Napoleon kembali ke Perancis, di mana dia disambut sebagai pemimpin militer yang populer.
Baca juga: Topi Milik Napoleon Bonaparte Terjual Rp 5,6 Miliar
Banyak kabar yang beredar dan kadung diyakini banyak orang bahwa Napoleon bertubuh pendek.
Namun pada kenyataannya, Napoleon memiliki tinggi 5 kaki 7 inci atau sekitar 170 sentimeter.
Dengan tinggi badan tersebut, Napoleon lebih tinggi dari pada rata-rata orang Perancis.
Lantas mengapa santer isu dan kabar bahwa Napoleon memiliki tubuh yang pendek?
Menurut para sejarawan, isu tersebut diembuskan oleh pihak Inggris sebagai alat propaganda dalam melawan Perancis.
Baca juga: Daun Emas Pecahan Mahkota Napoleon Bonaparte Terjual Rp 9,9 Miliar
Ketika kembali ke Perancis itulah, Napoleon berpartisipasi dalam acara yang dikenal sebagai Kudeta 18 Brumaire, kudeta tak berdarah yang menggulingkan Direktori Perancis.
Direktori tersebut digantikan oleh konsulat beranggotakan tiga orang setelah serangkaian intrik politik dan militer yang sebagian besar diatur oleh saudara laki-laki Napoleon, Lucien Bonaparte.
Ketika Napoleon diangkat sebagai konsul pertama, dia menjadi tokoh politik terkemuka Perancis.
Pada Pertempuran Marengo tahun 1800, pasukan Napoleon mengalahkan Austria dan mengusir mereka dari semenanjung Italia.
Kemenangan militer ini mengokohkan otoritas Napoleon sebagai konsul pertama.
Selain itu, dengan Perjanjian Amiens pada 1802, Inggris yang lelah perang setuju untuk berdamai dengan Perancis.
Pada 1802, Napoleon terpilih sebagai konsul seumur hidup, dan dua tahun kemudian ia diproklamasikan sebagai Kaisar Perancis.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Napoleon Bonaparte Mundur dari Moskwa
Perang Napoleon adalah serangkaian perang Eropa yang berlangsung sejak 1803 hingga pelepasan kekuasaan kedua Napoleon pada 1815.
Pada 1803, sebagai upaya untuk mengumpulkan dana untuk perang, Perancis menjual Wilayah Louisiana ke Amerika Serikat (AS) seharga 15 juta dollar AS.
Setelah itu, Napoleon kemudian kembali berperang dengan Inggris, Rusia dan Austria dan mencatat sejumlah kemenangan gemilang.
Pada 1805, Inggris mencatat kemenangan penting angkatan lautnya melawan Perancis di Pertempuran Trafalgar.
Kekalahan tersebut yang membuat Napoleon membatalkan rencananya untuk menyerang Inggris.
Sebaliknya, ia mengarahkan pandangannya ke Austria dan Rusia, dan mengalahkan kedua militer tersebut dalam Pertempuran Austerlitz.