Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Sofanya Dikencingi, Wanita Ini Lukai Cucunya dengan Air Mendidih

Kompas.com - 17/10/2020, 07:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

INDIANA, KOMPAS.com - Seorang wanita di Indiana, Amerika Serikat (AS) mengaku bersalah karena melukai cucunya yang masih berusia 4 tahun dengan air mendidih dari pancuran kamar mandi.

Gretta Feil (50) dari Lebanon, sengaja melukai cucunya yang masih kecil itu dengan air mendidih dari pancuran sebagai hukuman terhadap cucunya yang buang air kecil di sofanya.

Feil dinyatakan bersalah dan divonis 12 tahun penjara menurut jaksa penuntut. Feil juga akan menjalani 4 tahun masa tahanan atas 2 dakwaan kejahatan sebab perbuatannya yang sangat buruk itu terhadap cucunya sehingga totalnya menjadi 16 tahun.

Menurut keterangan jaksa penuntut khusus korban, Heidi Jennings, luka fisik balita perempuan itu sudah sembuh dan "semoga vonis untuk sang nenek mampu mengobati luka emosionalnya juga."

Bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa kekerasan fisik yang dilakukan Feil terhadap cucunya semakin meningkat.

Baca juga: Ketahuan Selingkuh, Pria Ini Tega Bunuh Istri yang Tengah Hamil dan 2 Putrinya yang Masih Balita

Dilaporkan media lokal Greensburg Daily yang dikutip New York Post, Feil ditangkap akhir bulan April lalu setelah seorang pekerja kesejahteraan anak mendapati luka bakar tingkat tiga di bagian wajah, kulit kepala dan alat kelamin cucunya.

Cucu perempuan Feil mengabarkan kepada sang ibu bahwa dia disiram dengan air mendiidh dari pancuran sementara keluarga lain melaporkan kepada penyelidik bahwa Feil sebelumnya bahkan menggebuk cucunya dengan alat penggaruk punggung yang terbuat dari kayu.

Hasil penyelidikan mengungkap bahwa Feil melukai cucunya dengan air mendidih dari pancuran setelah cucunya mengencingi sofanya dengan tidak sengaja dan mematahkan secuil bagian furniturnya.

Suhu air yang keluar dari dalam shower mencapai 132 derajat hanya dalam 15 detik dan menjadi 137 derajat setelah 30 detik.

Pihak penyelidik yang memeriksa balita itu mengatakan, kekerasan yang dilakukan Feil dapat menyebabkan kematian jika tidak dihentikan lebih awal.

Baca juga: Kesal Diselingkuhi, Wanita Ini Siram Air Mendidih ke Selangkangan Pacarnya

"Dia baik-baik saja sekarang," kata Jennnings pada Rabu kemarin, tentang korban yang kembali ke rumahnya di Alabama.

“Orang tuanya sangat mendukungnya, sangat mendukung penuntutan dan kami cukup sering berhubungan dengan mereka. Dia sudah sembuh. "

Feil, yang mengaku bersalah pada bulan September kemarin, sebelumnya mengklaim bahwa luka bakar cucunya disebabkan karena balita itu mengoleskan krim dan lotionnya yang panas untuk kulit anak-anak.

Tetapi penyelidik menentukan bahwa luka balita itu disengaja dan bisa jadi disebabkan oleh air mendidih. Akibat tindakan neneknya, balita itu diperkirakan memiliki jaringan parut permanen.

Hukuman 16 tahun yang diterima Feil adalah maksimum untuk kejahatan Tingkat 3, kata jaksa penuntut. 

“Kami berterima kasih kepada setiap orang yang membantu dan menyelamatkan nyawa anak ini, terutama para tetangga yang tidak mengabaikan tangisan kesusahan anak tersebut,” kata Jennings dalam sebuah pernyataan.

“Mereka melakukan apa yang kami ingin semua orang lakukan, jika melihat sesuatu, katakanlah.”

Baca juga: Seorang Ayah Tega Menembak Mati Anaknya Beserta Pacarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com