"Jika eksplorasi gas Turki harus diperbarui di wilayah laut yang lebih kontroversial di Mediterania Timur, ini akan menjadi kemunduran serius bagi upaya untuk mengurangi eskalasi," kata Maas.
Sementara Perancis telah dengan gigih mendukung Yunani selama perselisihan dengan Turki, Jerman justru membuat kesal banyak orang Yunani pada bulan Agustus karena respons mereka dianggap rendah untuk ukuran negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Eropa.
Baca juga: Erdogan Dihina Koran Yunani, Turki Mengecam Balik
Hal itu mungkin dikarenakan Erdogan memiliki hubungan yang baik dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, baik dalam membendung aliran pengungsi Suriah dan lainnya ke Eropa dan selama krisis di Libya.
Erdogan juga telah memupuk hubungan dekat dengan Presiden AS Donald Trump, terbukti dari ucapan presiden AS itu yang mengatakan tentang Erdogan dalam sebuah wawancara dengan jurnalis investigasi Bob Woodward.
"Semakin keras dan kejam mereka, semakin baik saya bergaul dengan mereka."
Meski begitu, hubungan AS tetap berkembang pesat dengan Athena, sebagian karena semakin merangkul Israel.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bulan lalu mengunjungi Yunani untuk menunjukkan dukungan di mana dia menyuarakan harapan untuk meredakan ketegangan dengan Turki.
Di bawah Erdogan, Turki baru-baru ini tegas di berbagai bidang, tidak hanya melawan rival bersejarah Yunani.
Erdogan bahkan dalam beberapa pekan terakhir juga campur tangan dalam konflik Azerbaijan-Armenia dengan mendorong seruan kepada Armenia untuk mengakhiri "pendudukan" di wilayah Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Turki Kerahkan Latihan Militer di Siprus Utara di Tengah Ketegangan dengan Yunani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.