Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roslinda, Wakil Anak Indonesia Suarakan Dampak Covid-19 di Pertemuan Online PBB

Kompas.com - 10/10/2020, 20:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Anak bangsa dari Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur , Roslinda (15 tahun) berkesempatan menyampaikan suara anak Indonesia secara online ke perwakilan negara anggota PBB di New York, Amerika Serikat pada Rabu (8/10/2020).

Aspirasi Roslinda juga mewakili anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah terdepan, terluar dan tertinggal selama pandemi Covid-19.

Selain Roslinda atau yang akrab disapa Oslin, Krish (14 tahun) dari India juga mendapat kesempatan yang sama untuk menyampaikan suara anak selama pandemi Covid-19.

World Vision Asia mengundang perwakilan negara anggota PBB di New York untuk menanggapi hasil penilaian cepat dampak sosial ekonomi Covid-19 pada kehidupan anak-anak yang rentan di Asia Pasifik.

Penilaian cepat ini dilakukan di 9 negara, yaitu Banglades, Kamboja, India, Indonesia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Filipina, dan Sri Lanka.

Baca juga: Kim Jong Un Umumkan Tak Ada Warganya yang Terkena Virus Corona


Aspirasi mereka kemudian dituangkan dalam laporan berjudul “Unmasking the Impact of Covid-19 on Asia's Most Vulnerable Children”.

Survei mengambil sampel 26.269 orang di 9 negara di Asia Pasifik, termasuk 10.060 anak dan 1.983 keluarga dengan anggota yang disabilitas. Hasil survei menyebutkan, 61 persen responden menyatakan matapencahariannya terdampak.

Sebanyak 52 persen rumah tangga mengonsumsi makanan dengan gizi kurang, 32 persen keluarga kehilangan asetnya, dan 27 persen sulit mengakses pelayanan medis dasar.

Dari sisi perlindungan anak, 24 persen orangtua/pengasuh terpaksa memberlakukan hukuman fisik atau kekerasan emosional, 26 persen anak mengonfirmasi pengasuh berlakukan kekerasan fisik dan psikologis sebulan terakhir.

Sebanyak 47 persen orangtua/pengasuh kesulitan menghadapi perubahan perilaku anak mereka, 18 persen rumah tangga mengalami stres, dan 5 persen mengalami gangguan kesehatan mental.

Baca juga: Kepiting Kebal Corona Dijual dengan Harga Lebih dari Rp 3 Juta

Anak-anak juga rentan dipekerjakan dan mengalami pernikahan dini.

Di Indonesia, Wahana Visi Indonesia juga melakukan kaji cepat mengenai Dampak Covid-19 pada Anak di 35 kabupaten/kota di 9 provinsi di Indonesia.

Hasilnya, selama pembelajaran jarak jauh, sebanyak 68 persen anak dapat mengakses program belajar dari rumah dan sisanya kesulitan mendapatkan akses karena diliburkan, kurangnya arahan maupun minimnya fasilitas.

Hanya sekitar 30 persen anak yang memiliki akses untuk mengikuti program belajar dari rumah secara daring (dalam jaringan) melalui berbagai aplikasi seperti zoom, google meet, whatsapp, dan lainnya.

Sekitar 36 persen anak belajar secara luring (luar jaringan), dengan kunjungan rumah, serta melalui TV dan radio.

Baca juga: Fauci: Gedung Putih Superspreader Virus Corona, Pengobatan Trump Membingungkan

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com