“Pemerintahan saya menolong banyak rakyat, kenal atau tidak kenal. Ribuan dari mereka tertolong. Namun ada juga yang memanfaatkan situasi politik. Ketika mereka sukses, muncul tuduhan mereka adalah kroni saya.” Mahathir membela dirinya.
Mahathir tetap dihormati sebagai negarawan yang telah membangun Malaysia modern. Namun popularitasnya anjlok ketika dia berkuasa untuk kedua kalinya selama 22 bulan sebagai PM dari koalisi Pakatan Harapan.
Baca juga: Anwar Ibrahim Mengaku Kantongi Suara Mayoritas, Ini Respons Mahathir Mohamad
Koalisi pimpinannya kerap dilanda konflik internal terutama mengenai rencana suksesi kekuasaan kepada mantan musuh bebuyutan politiknya Anwar Ibrahim.
Mahathir disebut-sebut tidak pernah menginginkan Anwar menggantikannya seperti yang telah disepakati dan terus mengulur-ulur tanggal penyerahan kekuasaan.
Reputasinya yang tinggi di mata pemilih Melayu juga terjun bebas setelah dia dinilai gagal mengumumkan kebijakan yang pro-Melayu karena tuduhan tersandera oleh Partai Aksi Demokratik (DAP) yang didominasi suku Tionghoa Malaysia.
Tentunya pertanyaan besar adalah apakah Mahathir masih relevan di mata pemilih pada pemilu berikutnya mengingat usianya yang semakin senja dan juga fakta politik Pejuang hanya memiliki 5 parlementarian termasuk dirinya.
Baca juga: Dituduh Mahathir Memecah Dukungan Melayu, Ini Jawaban Syed Saddiq
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.