Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Berencana Vaksinasi Rakyatnya Juli 2021, Jamin Keadilan Akses

Kompas.com - 05/10/2020, 10:20 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Xinhua

NEW DELHI, KOMPAS.com – Pemerintah India berencana memberikan vaksin Covid-19 kepada sekitar 250 rakyatnya mulai Juli 2021.

Hal itu dia utarakan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India Harsh Vardhan pada Minggu (4/10/2020) sebagaimana dilansir dari Xinhua.

Menurut Vardhan, Pemerintah Inda akan menerima 400-500 juta dosis vaksin pada Juli tahun depan dan akan menjamin "akses yang adil” bagi rakyatnya.

"Sebuah lembaga ahli tingkat tinggi sedang mempelajari semua aspek vaksin itu, termasuk bagaimana memastikan pendistribusian yang adil. Daftar kelompok warga negara yang membutuhkan vaksin sedang dibuat oleh kementerian kesehatan bekerja sama dengan pemerintah negara bagian," ujar Vardhan.

Baca juga: Percaya Ritual Mandi Lumpur Cegah Virus Corona, Politisi India Positif Covid-19

Vardhan mengungkapkan hal tersebut saat menyampaikan pidato edisi keempat dari program interaksi media sosial mingguannya, Sunday Samvaad.

Dia menambahkan pemerintah negara bagian telah diimbau untuk mengirimkan rincian "kelompok populasi prioritas", mengacu pada kelompok dari populasi yang akan didahulukan untuk menerima vaksin, pada akhir Oktober.

"Pengadaan vaksin dilakukan secara terpusat dan setiap pengiriman akan dilacak secara real time. Prioritas akan diberikan kepada para petugas kesehatan garis depan," sambung Vardhan.

Dia menambahkan Pemerintah India memberikan dukungan penuh kepada produsen-produsen vaksin di India.

Baca juga: Polisi di India Terungkap Punya Kekayaan Rp 141,2 Triliun

Pernyataan Vardhan dikeluarkan saat tiga kandidat vaksin Covid-19 potensial sedang diuji coba di India, termasuk Covishield yang dikembangkan bersama oleh Oxford University dan raksasa farmasi AstraZeneca.

Covishield sedang dalam uji klinis tahap 2 dan 3 pada manusia.

Sejumlah pengembang vaksin dalam negeri seperti Bharat Biotech sedang dalam uji klinis tahap 2 dengan COVAXIN.

Baca juga: Perbedaan PM India Narendra Modi dan Trump di Tengah Dampak Krisis Virus Corona

Sementara Zydus Cadila tengah menunggu untuk menerima persetujuan uji klinis tahap 3 terhadap vaksinnya.

"Beberapa uji klinis (kandidat) vaksin sedang berlangsung di India. Saat ini, kami tidak dapat memperkirakan vaksin mana yang paling efektif. Namun pada kuartal pertama 2021, kami pasti akan mengetahui hasilnya," ujar Vardhan itu baru-baru ini.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India mengatakan jumlah kasus Covid-19 di negara itu telah mencapai 6,5 juta kasus.

Sementara jumlah korban meninggal akibat virus corona di negara tersebut tercatat 101.782 kematian.

Baca juga: Kasus Virus Corona di India Tembus 5 Juta, RS Khawatir Pasokan Oksigen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com