Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Virus Corona di India Tembus 5 Juta, RS Khawatir Pasokan Oksigen

Kompas.com - 16/09/2020, 15:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MUMBAI, KOMPAS.com – Kasus virus corona terkonfirmasi di India tembus 5 juta kasus pada Rabu (16/9/2020).

Hal tersebut menambah kekhawatiran rumah sakit (RS) terhadap pasokan oksigen yang tidak dapat diandalkan untuk merawat pasien Covid-19 sebagaimana dilansir dari Reuters.

Di negara bagian besar seperti Maharashtra, Gujarat, dan Uttar Pradesh, permintaan oksigen meningkat lebih dari tiga kali lipat karena melonjaknya pasien Covid-19.

“Pasien yang putus asa telah menelepon saya sepanjang malam, tetapi saya tidak tahu kapan saya akan mendapatkan persediaan,” kata Rishikhesh Patil, pemasok oksigen di kota barat Nashik, kepada Reuters.

Kementerian Kesehatan India melaporkan 90.123 kasus virus corona baru pada Rabu, sehingga total kasus Covid-19 di India menjadi 5,02 juta.

Baca juga: Update Corona di Dunia 13 September: 28,9 Juta Orang Terinfeksi | Prancis dan India Catat Rekor Baru

Korban tewas akibat virus corona di Negeri “Anak Benua” itu sekarang mencapai 82.066 kematian dengan 1.290 kematian yang tercatat dalam 24 jam terakhir.

Hanya dalam 12 hari, kasus virus corona di India bertambah hingga jutaan kasus. Hal itu menempatkan India sebagai negara kedua di dunia yang memiliki lebih dari 5 juta kasus Covid-19, setelah Amerika Serikat (AS).

Pejabat Kementerian Kesehatan India Rajesh Bhushan mengatakan setidaknya 6 persen dari hampir 1 juta kasus aktif di India membutuhkan dukungan oksigen.

Dia berkilah bahwa persediaan oksigen di India mencukupi. Tetapi pemerintah negara bagian harus memantau penggunaannya secara ketat.

“Masalahnya ada pada tingkat fasilitas jika tidak ada manajemen inventaris. Setiap negara bagian harus memastikan ini,” kata Bhushan.

Baca juga: Cerita Dokter di India yang Mengaku Kelelahan, 6 Bulan Penuh Bertarung Lawan Covid-19

Di Uttar Pradesh, total kebutuhan tabung oksigen saat ini mencapai 5.000 tabung per hari. Sedangkan sebelum pandemi, kebutuhan oksigen hanya 1.000 tabung per hari.

Sementara di Maharashtra, yang terkena dampak paling parah, memutuskan untuk mengurangi suplai pasokan ke negara bagian lain mencukupi kebutuhan mereka sendiri.

Ravindra Khade Patil, seorang dokter yang mengelola dua RS swasta di pinggiran Mumbai, berbicara tentang tekanan yang dia hadapi dalam memastikan mendapat pasokan oksigen kepada pasiennya.

Dua hari lalu, pemasok oksigen ke RS-nya tidak muncul seperti biasanya.

Patil lantas menelepon pemasok, lalu menelepon RS, kemudian menelepon anggota parlemen. Jika sampai tabung oksigen tidak tiba tepat waktu, beberapa pasiennya yang kritis akan semakin gawat kondisinya.

Baca juga: Lewati Brasil, Jumlah Kasus Covid-19 India Tertinggi Kedua di Dunia

Akhirnya, lewat tengah malam, berkat tekanan dari seorang pejabat pemerintah, tabung oksigen yang diharapkan tiba.

“Jika mereka datang terlambat bahkan beberapa jam, kami bisa kehilangan lima atau enam pasien. Setiap hari, kami khawatir apakah kami dapat memenuhi kebutuhan kami, apakah oksigen akan tiba atau tidak,” kata Patil kepada Reuters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com