Konflik Armenia-Azerbaijan merupakan yang terpanas sejak 2016 dan berpotensi menjadi gesekan skala besar dengan PBB dan AS menyerukan perundingan.
Baca juga: Gelar Audiensi Umum, Paus Fransiskus Cium Bendera Lebanon
Akar konflik ini terdapat pada masalah teritorial Nagorny Karabakh, di mana Yerevan mendukung kelompok pemberontak di sana.
Kantor jaksa agung Azerbaijan menyatakan, lima orang anggota keluarga tewas ketika separatis Armenia mengebom desa bernama Gashalty.
Wilayah Nagorny Karabakh direbut oleh separatis dari etnis Armenia dalam perang di periode 1990-an, yang merenggut nyawa 30.000 orang.
Upaya untuk meredam salah satu konflik mematikan sejak kejatuhan Soviet tersebut kolaps sejak gencatan senjata pada 1994.
Baca juga: Paus Fransiskus Meminta Negara Kaya Tidak Menimbun Vaksin Covid-19
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan