Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Meminta Negara Kaya Tidak Menimbun Vaksin Covid-19

Kompas.com - 20/08/2020, 09:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber 7News

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mengatakan seharusnya negara-negara kaya tidak hanya menimbun vaksin virus corona dan hanya memberikan dana talangan kepada perusahaan yang berkomitmen untuk menjaga lingkungan.

Ia mengatakan seharusnya negara kaya dapat membantu untuk yang paling membutuhkan dan untuk "kebaikan bersama".

“Sangat menyedihkan, jika orang kaya diberi prioritas untuk vaksin Covid-19,” katanya pada audiensi umum mingguannya, pada Rabu (19/8/2020), seperti yang dilansir dari 7 News pada Rabu (19/8/2020). 

Baca juga: WHO Mendesak Semua Negara untuk Bergabung dalam Program Global Vaksin Covid-19

"Akan menyedihkan, jika vaksin menjadi milik bangsa ini atau itu saja, jika tidak universal dan untuk semua orang," ujarnya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (18/8/2020) bahwa negara mana pun yang menimbun kemungkinan vaksin Covid-19 dengan mengecualikan yang lain, justru akan memperdalam dampak pandemi virus corona.

Baca juga: Vaksin Corona Harus Diberikan ke 7 Miliar Orang di Dunia, Bagaimana Caranya?


Nasionalisme vaksin

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah memperingatkan tentang adanya gagasan "nasionalisme vaksin", dengan mendesak negara-negara untuk bergabung dengan pakta global tentang vaksin Covid-19.

WHO memberi batas waktu hingga 31 Agustus untuk berbagi calon vaksin dari berbagai negara didaftarkan, termasuk negara berkembang.

Baca juga: Rusia Mulai Produksi Vaksin Corona Sputnik V

Lebih dari 150 vaksin virus corona sedang dalam pengembangan, sekitar puluhan vaksin dalam penelitian manusia, dan beberapa sedang dalam uji coba tahap akhir.

Paus Fransiskus juga mengatakan akan menjadi "skandal" jika pemerintah membagikan uang jaminan terkait pandemi hanya kepada industri tertentu.

Baca juga: Rusia Tawarkan Vaksin Corona ke AS, Pejabat: Kami Tidak Mau

Dia mengatakan, kriteria perusahaan untuk menerima bantuan publik haruslah jika mereka, “berkontribusi pada inklusi orang-orang yang biasanya tersisih (dari masyarakat), membantu yang paling membutuhkan, untuk kebaikan bersama dan untuk merawat lingkungan”.

Secara global saat ini, ada lebih dari 21,9 juta orang dilaporkan telah terinfeksi oleh virus corona dan 772.647 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.

“Pandemi adalah krisis dan seseorang tidak pernah keluar dari krisis kembali seperti sebelumnya,” kata Paus Fransiskus.

Kemudian, ia menambahkan, “Apakah kita menuju lebih baik, atau lebih buruk. Kita harus melangkah ke yang lebih baik untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan degradasi lingkungan.”

Baca juga: Vietnam Pesan Vaksin Corona dari Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com