WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Minggu (27/9/2020) bahwa AS akan berupaya menghentikan konflik yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan, 2 republik eks-Soviet yang pernah berperang sebelumnya pada era 1990-an.
Melansir Reuters, Presiden Trump mengatakan, "Kami berupaya sangat kuat akan itu," ungkapnya ketika rapat singkat Minggu sore.
"Kami punya jalinan baik dengan wilayah itu, kami akan berupaya menghentikannya (perang)."
Perang antara Azerbaijan dan Armenia menewaskan setidaknya 16 tentara militer dan beberapa warga sipil pada Minggu (27/9/2020).
Baca juga: Azerbaijan Klaim Kepung Tentara Armenia, Bakal Dibunuh jika Tak Menyerah
Hal itu menghidupkan kembali kekhawatiran tentang stabilitas di Kaukasus Selatan, koridor jalur pipa yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia.
Konflik Azerbaijan dan Armenia berujung perang di kawasan separatis Nagorny-Karabakh. Konflik terpanas sejak 2016 itu berpotensi menjadi gesekan skala besar dengan PBB dan AS menyerukan perundingan.
Akar konflik ini terdapat pada masalah teritorial Nagorny-Karabakh, di mana Yerevan mendukung kelompok pemberontak di sana.
Kantor jaksa agung Azerbaijan menyatakan, lima orang anggota keluarga tewas ketika separatis Armenia mengebom desa bernama Gashalty.
Baca juga: Konflik Armenia-Azerbaijan: Latar Belakang dan Campur Tangan Negara Lain
Sementara separatis di Karabakh menuturkan, 16 anggota mereka, seorang perempuan dan satu anak-anak tewas, serta 100 lainnya terluka.
Dilansir AFP dan Sky News, Minggu (27/9/2020), kedua kubu juga mengeklaim bahwa mereka saling menjatuhkan persenjataan dalam perang.
Wilayah Nagorny-Karabakh direbut oleh separatis dari etnis Armenia dalam perang di periode 1990-an, yang merenggut nyawa 30.000 orang.
Upaya untuk meredam salah satu konflik mematikan sejak kejatuhan Soviet tersebut kolaps sejak gencatan senjata pada 1994.
Baca juga: Perang Armenia dan Azerbaijan Sedikitnya 16 Tentara Tewas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.