Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Armenia dan Azerbaijan Sedikitnya 16 Tentara Tewas

Kompas.com - 28/09/2020, 05:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

YEREVAN, KOMPAS.com - Sedikitnya 16 tentara dan beberapa warga sipil tewas pada Minggu (27/9/2020) dalam bentrokan terberat antara Armenia dan Azerbaijan sejak 2016.

Bentrokan ini memicu kembali kekhawatiran tentang stabilitas Kaukasus Selatan, sebuah jalur yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia.

Bentrokan antara 2 kubu bekas republik Soviet ini, adalah gejolak terbaru setelah berperang pada 1990-an, karena konflik berkepanjangan di Nagorny Karabakh.

Nagorny Karabakh adalah wilayah yang berada dalam Azerbaijan, tetapi memisahkan diri dan dijalankan oleh etnis Armenia.

Melansir Reuters pada Senin (28/8/2020), Nagorny Karabakh mengatakan 16 prajuritnya telah tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka, setelah Azerbaijan melancarkan serangan udara dan artileri pada Minggu pagi.

Dalam bentrokan pada Minggu, aktivis sayap kanan Armenia mengatakan seorang wanita dan anak etnis Armenia juga tewas.

Armenia dan Nagorny Karabakh mengumumkan darurat militer dan memobilisasi penduduk laki-laki.

Azerbaijan, yang juga mengumumkan darurat militer, mengatakan pasukannya menanggapi penembakan Armenia dan bahwa mereka telah menguasai hingga 7 desa, meski punNagorny Karabakh membantah klaim invasi desa itu.

Baca juga: Azerbaijan dan Armenia Bentrok, Turki: Yerevan Hambatan bagi Perdamaian

Kantor kejaksaan Azerbaijan mengatakan 5 anggota dari satu keluarga tewas akibat penembakan Armenia.

Bentrokan itu memicu kesibukan diplomasi untuk mencegah gejolak baru dari konflik puluhan tahun antara mayoritas Kristen Armenia dan sebagian besar Muslim Azerbaijan.

Rusia menyerukan gencatan senjata segera dan kekuatan regional lainnya, Turki, mengatakan akan mendukung Azerbaijan.

Jalur pipa yang mengirimkan minyak dan gas alam Kaspia dari Azerbaijan ke dunia, melewati dekat Nagorny Karabakh.

Semakin memanas, Armenia memperingatkan tentang risiko keamanan di Kaukasus Selatan pada Juli, setelah Azerbaijan mengancam akan menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Armenia sebagai kemungkinan pembalasan.

Baca juga: Perang Azerbaijan dan Armenia Pecah, Anak-anak dan Perempuan Tewas

Nagorny Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan dalam konflik yang pecah ketika Uni Soviet runtuh pada 1991.

Meski pun, gencatan senjata disepakati pada 1994, setelah ribuan orang terbunuh dan lebih banyak lagi terlantar, Azerbaijan dan Armenia sering saling menuduh melakukan serangan di sekitar Nagorny Karabakh dan di sepanjang perbatasan Azerbaijan-Armenia yang terpisah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com