Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbang 70 Persen Total Kematian, 10 Negara Terparah Covid-19 Diperingatkan WHO

Kompas.com - 27/09/2020, 09:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Euronews

JENEWA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 negara terparah Covid-19 mendapat peringatan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), karena menyumbang 70 persen total kematian di dunia.

Kesepuluh negara itu adalah Amerika Serikat (AS), Brasil, India, Meksiko, Inggris, Italia, Peru, Perancis, Spanyol, dan Iran.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, negara-negara itu harus berbuat lebih banyak untuk menurunkan tingkat kematiannya.

Baca juga: Perangi Misinformasi Covid-19, WHO Sediakan Chatbot Facebook Messenger

Kemudian terkhusus untuk Eropa, WHO mengingatkan "banyak pekerjaan yang harus dilakukan" untuk menurunkan penambahan kasus virus corona, karena kematian di kalangan lansia akan bertambah cepat.

"Kami mulai melihat peningkatan kecil dalam kematian pada orang tua dan itu pasti akan jadi lebih," ujar Dr Mike Ryan direktur program kedaruratan WHO.

"Kita belum memulai musim flu, jadi yang kita khawatirkan adalah kemungkinan tren ini akan memburuk," lanjut kepala teknis Covid-19 WHO Dr Maria van Kerkhove dikutip dari Euronews Sabtu (26/9/2020).

Baca juga: WHO Sebut Penanganan Covid-19 di Eropa Menuju ke Arah yang Salah, Kenapa?

Dia mengatakan, sebagian penambahan kasus ini karena negara-negara semakin baik mendeteksi kasus, tetapi para pakar menyoroti peningkatan rawat inap dan perawatan intensif atau ICU.

Dr Ryan dan Dr Kerkhove sama-sama bersikeras bahwa lockdown hanya dilakukan sebagai cara terakhir.

"Apakah kita benar-benar kehabisan semua cara sehingga kembali ke lockdown sebagai solusi?" kata Dr Ryan seraya menyatakan negara-negara perlu menerapkan pengujian, pelacakan, dan social distancing untuk melawan Covid-19.

Baca juga: WHO Peringatkan Kematian Akibat Corona Bisa Capai 2 Juta Orang

Ia menambahkan, pelacakan kontak dan karantina berhasil di beberapa negara tapi tidak berfungsi dengan baik di negara-negara lain.

Perancis misalnya, yang mengurangi periode karantina dari 14 hari menjadi 7 hari, untuk mendorong orang-orang melakukan isolasi mandiri.

Menurut Dr Kerkhove, lockdown hanya mengulur waktu bagi negara-negara.

Baca juga: [HOAKS] Klaim Pengobatan Rumahan untuk Covid-19 Sudah Disetujui WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com