Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Peduli Virus Corona dan Menyebutnya Konspirasi, Seleb-seleb Belanda Banjir Kecaman

Kompas.com - 25/09/2020, 13:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Para influencer, rapper, dan DJ ternama dunia banyak dikritik di Belanda, karena secara terang-terangan mereka mengabaikan upaya penanganan Covid-19.

Kampanye mereka dilakukan ketika tingkat infeksi naik 60 persen pekan lalu, sebagaimana diwartakan BBC pada Kamis (24/9/2020).

"Negeri Kincir Angin" adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang mengalami gelombang kedua wabah virus corona.

Baca juga: Stop Unggah Foto Berbikini, Influencer Ini Kehilangan 70.000 Followers

Para seleb muda itu menggunakan tagar #ik doe niet meer mee atau "I'm out", tetapi setelah banjir kecaman mereka tampak berubah pikiran.

DJ Hardwell dan rapper Bizzey yang memiliki 400.000 followers di Instagram, termasuk di antara seleb lain yang membagikan tagar tersebut.

Diberitakan BBC, para seleb muda tersebut tergabung ke kelompok bernama Virus Truth yang mengedepankan teori konspirasi, bahwa risiko yang ditimblkan virus corona dibesar-besarkan dan dimanfaatkan pemerintah untuk melanggar kebebasan dan HAM.

Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, penyanyi dan model Famke Louise berkata ke para followers-nya, "Hanya dengan bersama-sama kita bisa membuat pemerintah terkendali lagi, saya tidak ambil bagian, bebaskan rakyat."

Namun Louise sendiri tampak bimbang dengan pilihannya karena di acara Jinek dia berujar, "Saya tidak keberatan dengan jarak 1,5m," katanya mengacu pada aturan social distancing.

"Ini tentang prinsip kita hidup dalam masyarakat di mana orang-orang membutuhkan kebebasan mereka, di mana orang-orang hanya ingin bersenang-senang."

Baca juga: Sejarah Kuliner Indonesia Jadi Populer di Belanda, gara-gara Koran?

Diejek di media sosial

Apa yang diucapkan Famke Louise di TV memicu ejekan di media sosial. Orang-orang mengunggah meme tentang dokter yang berdiri di depan pasien dengan kata-kata "Saya keluar".

Kemudian pada Rabu (23/9/2020) YouTuber yang menjadi rapper itu menghapus videonya di Instagram dan mengunggah permintaan maaf yang panjang.

Sejumlah selebritas dan influencer lain juga telah menghapus video #ikdoenietmeermee mereka, tapi sebagian besar tanpa menjelaskan alasannya.

Penyanyi Tim Douwsma menghapus videonya dan Bizzey di Twitter Kamis (24/9/2020) berkicau dia "tidak akan berbuat apa-apa lagi" dengan Willem Engel koreografer yang menginisiasi Virus Truth.

Baca juga: 7 Seleb TikTok dengan Penghasilan Terbesar di Dunia, Siapa Saja?

Kekhawatiran akan kampanye kesehatan masyarakat

Ironisnya, Famke Louise (21) termasuk di antara sekelompok influencer yang sebelumnya dibayar oleh pemerintah Belanda untuk tampil dalam iklan layanan masyarakat guna mempromosikan saran-saran pencegahan virus corona.

Tapi sekarang ada kekhawatiran bahwa penolakan dari para seleb muda ini akan merusak dukungan di antara fans mereka.

"Ini jelas berisiko. Tagar itu mendapat banyak perhatian. Banyak orang sangat geram," kata ahli epidemiologi Patricia Bruijning-Verhagen kepada BBC.

Sementara itu Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge bereaksi dengan tagar balasan #Ik doe wel mee atau "Aku ikut ambil bagian. Para politisi lain juga menunjukkan Covid-19 bukan permainan yang bisa dihentikan begitu saja.

Bruijning-Verhagen melanjutkan, kawula muda mungkin kurang berisiko tertular Covid-19 tetapi orang-orang dewasa lain yang mereka cintai mungkin tidak.

"Kalau nenekmu selamat dari gelombang pertama, pastikan kamu bukan orang yang membuatnya tidak selamat dari gelombang kedua."

Baca juga: 5 Seleb dan Sepedanya, dari Merek Lokal hingga Harga Ratusan Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com