Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Perang, Garis Batas Israel Meluas Berlipat Ganda, Begini Perkembangannya...

Kompas.com - 22/09/2020, 06:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

TEL AVIV, KOMPAS.com - Lebih dari 70 tahun setelah Israel mendeklarasikan diri sebagai sebuah negara, batas-batas wilayah negara itu belum juga selesai.

Perang, perjanjian dan okupasi wilayah masih terus terjadi dan mengubah bentuk negara Yahudi tersebut dari waktu ke waktu.

Berikut adalah serangkaian peta Israel yang berubah beserta peristiwa dan alasannya.

Baca juga: Sejumlah Negara Arab Mulai Berdamai dengan Israel, Bagaimana Nasib Palestina?

Peta wilayah Palestina sesuai Palestine Mandate 1922.BBC INDONESIA Peta wilayah Palestina sesuai Palestine Mandate 1922.
Tanah yang kini menjadi wilayah Israel dulu adalah bagian dari Kekaisaran Ottoman yang dikuasai Turki selama berabad-abad.

Namun, Perang Dunia Pertama (PD I) dan runtuhnya kekaisaran Ottoman menyebabkan wilayah yang dikenal sebagai Palestina - tapi bagi orang Yahudi, bagian di sebelah barat Sungai Jordan disebut tanah Israel - diserahkan ke Inggris untuk dikelola oleh kekuatan Sekutu yang menang perang (segera setelah disahkan oleh Liga Bangsa-Bangsa).

Inggris diamanahkan untuk mempersiapkan pendirian "sebuah rumah nasional bagi bangsa Yahudi" di tanah Palestina, selama langkah itu tidak mengurangi hak-hak sipil dan agama komunitas non-Yahudi di sana.

Baca juga: Mengapa Sejumlah Negara Arab Kini Memilih Berdamai dengan Israel?

Rencana pembagian wilayah Palestina dari PBB.BBC INDONESIA Rencana pembagian wilayah Palestina dari PBB.
Kebangkitan nasionalisme Arab Palestina ditambah dengan pertumbuhan cepat populasi kecil Yahudi di Palestina - terutama setelah munculnya Nazisme pada tahun 1930-an - memperlihatkan sebuah peningkatan kekerasan Arab-Yahudi di Palestina.

Inggris kemudian menyerahkan masalah tersebut kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang pada tahun 1947 mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara - satu Yahudi, satu Arab - dengan wilayah Yerusalem - Betlehem menjadi kota internasional.

Rencana tersebut diterima oleh para pemimpin Yahudi Palestina, tetapi ditolak oleh para pemimpin Arab.

Baca juga: Normalisasi Hubungan UEA-Bahrain dengan Israel Tak Pengaruhi Sikap Indonesia terhadap Palestina

Garis gencatan senjata Israel 1949. Batas itu kemudian dikenal sebagai Jalur Gaza (diduduki oleh Mesir) dan Yerusalem Timur dan Tepi Barat (diduduki oleh Yordania).

BBC INDONESIA Garis gencatan senjata Israel 1949. Batas itu kemudian dikenal sebagai Jalur Gaza (diduduki oleh Mesir) dan Yerusalem Timur dan Tepi Barat (diduduki oleh Yordania).
Pemimipin Yahudi di Palestina mendeklarasikan berdirinya negara bernama Israel pada tanggal 14 Mei 1948, menjadi akhir mandat Inggris, meskipun tanpa mengumumkan titik-titik perbatasan negara.

Setelah deklarasi, Israel diserang oleh lima tentara Arab, menandai dimulainya Perang Kemerdekaan Israel.

Pertempuran itu berakhir pada tahun 1949 dengan serangkaian gencatan senjata dan menghasilkan batas-batas di sepanjang wilayah zona pertempuran antara Israel dengan negara-negara tetangga.

Batas itu kemudian dikenal sebagai Jalur Gaza (diduduki oleh Mesir) dan Yerusalem Timur dan Tepi Barat (diduduki oleh Yordania).

Negara-negara Arab di sekitarnya menolak untuk mengakui Israel, yang berarti perbatasannya belum disepakati.

Baca juga: Apakah Arab Saudi Melunakkan Pendiriannya untuk Normalisasi dengan Israel?

Daerah kekuasaan Israel setelah Perang 1967.BBC INDONESIA Daerah kekuasaan Israel setelah Perang 1967.
Perubahan terbesar perbatasan wilayah Israel terjadi pada tahun 1967, ketika konflik yang dikenal dengan Perang Enam Hari membuat Israel menguasai wilayah Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur dan sebagian besar Dataran Tinggi Golan Suriah. wilayah Israel meluas berlipat ganda.

Israel secara efektif mencaplok Yerusalem Timur - mengklaim seluruh kota sebagai ibu kotanya - dan Dataran Tinggi Golan.

Langkah ini tidak diakui oleh komunitas internasional, sampai ketika Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump mengubah posisi resminya - menjadi negara besar dunia pertama yang melakukannya.

Secara meluas, opini internasional terus menganggap Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah yang diduduki.

Baca juga: Hamas Ancam Eskalasi Militer ke Israel karena Perjanjian Damai UEA, Bahrain dengan Israel

Peta wilayah Israel usai perjanjian damai dengan Mesir pada 1982.BBC INDONESIA Peta wilayah Israel usai perjanjian damai dengan Mesir pada 1982.
Salah satu garis perbatasan darat Israel yang disepakati untuk pertama kalinya terjadi pada tahun 1979, ketika Mesir menjadi negara Arab pertama yang mengakui negara Yahudi dan batas wilayahnya.

Di bawah perjanjian itu, perbatasan Israel dengan Mesir ditetapkan dan Israel menarik semua pasukan dan penduduknya dari wilayah Sinai, sebuah proses yang diselesaikan pada tahun 1982.

Di sisi lain, perjanjian itu membuat Israel menduduki Jalur Gaza, Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan, sebagai garis batasnya (sebelumnya dikuasai Mesir), sesuai dengan garis gencatan senjata 1949.

Peta wilayah Israel terbaru. Status dan garis batas final di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur telah dinegosiasikan antara Israel dan Palestina, namun pembicaraan selama beberapa dekade belum membuahkan hasil.BBC INDONESIA Peta wilayah Israel terbaru. Status dan garis batas final di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur telah dinegosiasikan antara Israel dan Palestina, namun pembicaraan selama beberapa dekade belum membuahkan hasil.
Pada tahun 1994, Yordania menjadi negara Arab kedua yang mengakui Israel dengan menyepakati garis batas yang panjang dengan Israel.

Kemudian, meskipun belum ada perjanjian damai antara Israel dan Lebanon, garis gencatan senjata tahun 1949 kedua negara berfungsi sebagai perbatasan wilayah utara Israel secara de facto, sementara perbatasan Israel dengan Suriah hingga kini tetap tidak jelas.

Sama halnya, Israel telah memiliki perbatasan de facto dengan Gaza sejak menarik pasukan dan penduduknya keluar pada 2005, tetapi Gaza dan Tepi Barat dianggap sebagai satu kesatuan yang diduduki oleh PBB, dan perbatasan resmi belum ditentukan.

Status dan garis batas final di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur telah dinegosiasikan antara Israel dan Palestina, namun pembicaraan selama beberapa dekade belum membuahkan hasil.

Baca juga: Israel Bom Gaza Setelah Diserang Menggunakan 2 Roket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com