Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Penjualan Daging Paus di Norwegia Melonjak Selama Covid-19

Kompas.com - 21/09/2020, 23:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

OSLO, KOMPAS.com - Saat industri parawisata di berbagai negara dihantam pandemi Covid-19, para pemburu paus di Norwegia justru meraup keuntungan karena penduduk di negara itu hanya bisa berlibur di dalam negeri.

"Daging paus adalah bagian dari kenangan masa kecil saya," kata Frode Revke, sembari menyusun setumpuk keju tradisional Norwegia.

"Ibu saya bahkan memasak spaghetti bolognese dengan bahan dasar daging paus.

Baca juga: Ditabrak Ikan Paus, Turis Wanita Cedera Dada dengan Kondisi Serius

"Saat berkunjung ke Italia pertama kali, saya sangat kecewa. Spaghetti bolognese buatan mereka tidak ada apa-apanya dibanding buatan ibu saya," ujar Frode.

Frode adalah pemilik Ost & Sant, sebuah toko yang menjual olahan daging dan keju tradisional di pusat kota Oslo. Setiap tahun tokonya selalu disesaki turis mancanegara, tapi situasinya berbeda pada tahun 2020.

"Tahun ini yang datang ke toko saya rata-rata orang Norwegia. Mereka yang tidak bisa berwisata atau makan di restoran biasanya masak di rumah. Kondisi itu mengubah apa yang kami jual," tuturnya.

Dan barang yang paling laku di tokonya adalah daging paus.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, industri penangkapan dan penjualan ikan paus mendapatkan permintaan tinggi dari konsumen.

Musim panas tahun ini, warga Norwegia yang biasanya berwisata ke Italia dan Spanyol memilih menghabiskan liburan ke kawasan utara negara mereka seperti Kepulauan Lofoten.

Baca juga: Kenapa Ikan Paus Melompat dari Laut?

Di kawasan itu terdapat fyord alias teluk berair sangat jernih yang terbentuk dari lelehan gletser. Ada pula tebing-tebing garis pantai. Pada musim panas, matahari tak terbenam hingga tengah malam di wilayah tersebut.

Pada pertengahan abad ke-20, banyak spesies paus menuju kepunahan. Pada tahun 1986 International Whaling Commission (IWC) melarang pemburuan paus. Hanya Norwegia, Islandia, dan Jepang yang diizinkan menangkap paus dalam skala besar.

Komunitas adat di Alaska, Kanada, Greenland, dan Rusia juga dikecualikan dalam larangan itu, tapi mereka hanya diperbolehkan memburu dalam jumlah kecil. Hal yang sama berlaku untuk dua negara di kawasan Karibia, yaitu St Vincent dan Grenada.

Norwegia menganggap larangan IWC tadi tidak sesuai dengan tradisi dan budaya mereka.

Pemerintah Norwegia saat itu berkata, penangkapan paus di negara mereka dilakukan dalam industri yang berkelanjutan.

Baca juga: Ikan Paus Sepanjang 15 Meter Terdampar di Hutan Mangrove, Warga Kesulitan Evakuasi

Daging ikan paus yang dipasarkan di salah satu supermarket Norwegia. Selama Covid-19, permintaan akan daging paus dilaporkan mengalami peningkatan.BBC News Daging ikan paus yang dipasarkan di salah satu supermarket Norwegia. Selama Covid-19, permintaan akan daging paus dilaporkan mengalami peningkatan.

Menurut Alessandro Astroza, penasehat senior Kementerian Perdagangan Norwegia, ikan paus adalah persoalan sensitif di negaranya.

Astroza mermpertanyakan mengapa daging ikan paus dianggap lebih baik ketimbang sumber protein hewani lainnya.

Paus minke, jenis ikan paus yang diburu di Norwegia, berkembang biak di alam bebas dan tidak dalam status terancam punah. Industri penangkapan paus pun tidak menghasilkan gas metana seperti peternakan sapi.

api seperti apa sebenarnya rasa daging ikan paus? Cita rasanya memang unik.

Baca juga: Delapan Nelayan Lamalera Hilang Terseret Ikan Paus

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com