Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Catat Rekor 1 Hari 1 Juta Tes Covid-19, Pakar Sebut Ideal 6-10 Juta 1 Hari

Kompas.com - 21/09/2020, 10:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mencetak rekor dengan 1 hari melakukan lebih dari 1 juta tes diagnostik Covid-19, tapi menurut para ahli membutuhkan 6 juta hingga 10 juta sehari untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Melansir Reuters pada Minggu (20/9/2020), AS melakukan 1.061.411 tes pada Sabtu (19/9/2020), menurut data dari Proyek Pelacakan Covid-19, upaya yang dijalankan oleh sukarelawan untuk melacak penyebaran virus corona.

Rekor tersebut muncul setelah pengujian turun selama beberapa pekan sebelumnya.

Baca juga: China Temukan Virus Corona pada Kemasan Cumi-cumi Impor

Amerika Serikat menguji rata-rata 650.000 orang per hari dalam pekan yang berakhir 13 September lalu, turun dari puncaknya pada akhir Juli sebanyak lebih dari 800.000 orang per hari.

Sejak awal pandemi virus corona, kekurangan pengujian telah menghambat upaya untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Pada satu titik selama musim panas, penduduk Houston berbaris di dalam mobil dan menunggu berjam-jam untuk tes, bahkan tidur di kendaraan mereka semalaman. Di Miami juga terjadi hal yang sama.

Baca juga: Koran Spanyol Laporkan Hacker China Curi Data Vaksin Corona

Setelah diuji, orang mungkin harus menunggu hingga 2 minggu untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus corona, yang telah menewaskan hampir 200.000 orang Amerika dan menginfeksi lebih dari 6,7 juta orang.

Lamanya perolehan hasil seperti itu menggagalkan tujuan untuk mencoba mencegah infeksi virus corona lebih lanjut.

Pada Maret, Presiden Donald Trump berkata "siapa pun yang ingin dites, akan mendapatkan tes." Tapi, tujuan itu belum tercapai.

Baca juga: Trump: April 2021 Semua Warga AS Sudah Dapat Vaksin Corona

Inti dari krisis ini adalah ketergantungan laboratorium pada peralatan pengujian otomatis yang menguncinya untuk menggunakan paket bahan kimia dan alat lain yang dibuat oleh segelintir produsen.

Departemen Makanan dan Obat telah memberikan izin penggunaan darurat untuk beberapa tes air liur, yang tidak memerlukan penyeka dan menggunakan reagen yang sudah tersedia.

Amerika Serikat juga telah mengesahkan pengujian gabungan, sebuah metode yang menguji sampel dari beberapa orang sekaligus dan dapat memperluas kapasitas pengujian.

Baca juga: Setelah Menolak Aturan Pakai Masker, Seorang Pastur di AS Positif Virus Corona

Namun, pengujian gabungan hanya lebih efisien di daerah dengan wabah terbatas.

Pada pertengahan September, 27 dari 50 negara bagian memiliki tingkat tes positif di atas 5 persen, menurut analisis Reuters, termasuk South Dakota sebesar 17 persen.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganggap tingkat kepositifan di atas 5 persen adalah mengkhawatirkan.

Baca juga: Trump: Vaksin Corona akan Siap Beberapa Pekan Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com