Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sehari Setelah Dipasang, Plakat yang Menentang Raja Thailand Dicopot

Kompas.com - 21/09/2020, 10:07 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Sebuah plakat yang menentang Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah dicopot pada Senin (21/9/2020).

Dilansir dari Reuters, Senin, Polisi menyatakan plakat tersebut telah dicopot dari di lapangan sebelah Istana Kerajaan di Bangkok.

Kendati demikian, pihak kepolisian menyatakan tidak mengetahui siapa yang mencopot plakat tersebut.

Plakat yang dipasang pada Minggu (20/9/2020) tersebut menyatakan bahwa Thailand adalah milik rakyat, bukan milik Raja Thailand.

Baca juga: Berani Menentang Raja, Ini Penyebab Demo Thailand dan Prediksi Selanjutnya

Plakat itu disemen di daerah yang dikenal sebagai Sanam Luang, alias Lapangan Kerajaan, tak lama setelah matahari terbit.

"Di tempat ini rakyat telah menyatakan keinginan mereka: bahwa negara ini adalah milik rakyat dan bukan milik raja karena mereka telah menipu kita,” bunyi plakat tersebut.

Plakat itu dipasang setelah rentetan aksi unjuk rasa yang tumbuh sejak Juli dan mematahkan tabu lama bahwa mengkritik monarki adalah sebuah larangan.

Para pengunjuk rasa juga menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, menuntut konstitusi baru, dan menuntut pemilihan baru.

Baca juga: Tantang Raja Thailand, Pengunjuk Rasa Pasang Plakat Negara Milik Rakyat

"Saya telah menerima laporan bahwa plakat itu hilang tetapi saya tidak tahu caranya dan saya tidak tahu siapa yang melakukannya," kata Wakil Kepala Polisi Bangkok, Piya Tawichai, kepada Reuters.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piya menambahkan polisi akan melakukan pemeriksaan bersama dengan Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA).

Setelah aksi unjuk rasa, orang-orang mengantre untuk berfoto di samping plakat. Mereka juga mengacungkan tiga jari mereka yang diadopsi oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Baca juga: Demonstrasi Besar di Thailand, 30.000 Orang Turun ke Jalan

Halaman:
Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+