Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kena Kasus Pelecehan Seksual Lagi, Model Ini Mengaku Diraba dan Dicium Paksa

Kompas.com - 17/09/2020, 20:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mantan model menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meraba-raba dan menciumnya secara paksa pada 1997.

Tuduhan terbaru ini diarahkan ke petahana Partai Republik itu, hanya beberapa minggu sebelum bertarung lagi di pilpres AS.

Wanita bernama Amy Dorris itu berkata ke media Inggris The Guardian, bahwa Trump melakukan pelecehan seksual terhadapnya di ruang VIP turnamen tenis US Open di New York.

Baca juga: Guru Ini Dituding Mencari Tempat Sembunyi Sebelum Berhubungan Seks dengan Remaja 15 Tahun

Dorris bercerita tubuhnya diraba dan diremas Trump, seperti bokong, payudara, dan punggung.

"Aku dicengkeram dan aku tak bisa melepaskannya," tambah Dorris.

Trump telah menghadapi belasan tuduhan pelecehan seksual, termasuk klaim dari kolumnis terkemuka AS E Jean Carroll bahwa dia diperkosa di kamar pas department store pertengahan 1990-an.

Namun Trump tidak menggubrisnya saat melenggang ke Gedung Putih.

Baca juga: Sejoli Tepergok Berhubungan Seks di Halaman Rumah Warga, Ditegur Malah Marah

Sesaat sebelum pemilu 2016, sebuah rekaman muncul dari tahun 2005 di mana Trump terdengar membual bagaimana ketenarannya memungkinkan dia "memegang" alat kelamin wanita saat dia menginginkannya.

Trump coba menepis isu itu dengan menyebutnya "candaan kamar ganti" tetapi kemudian minta maaf.

Diberitakan AFP, Dorris berusia 24 tahun ketika insiden diduga terjadi. Trump saat itu berusia 51 tahun dan berstatus suami dari istri keduanya, Marla Maples, yang dinikahinya pada 1993-1999.

Baca juga: Hanya Berduaan di Ambulans, Gadis Pasien Covid-19 Diperkosa Sopir di Tempat Sepi

Penuduh juga menunjukkan The Guardian beberapa fotonya di perusahaan Trump, dan beberapa orang mendukung klaimnya dengan mengatakan Dorris memberitahu mereka saat itu.

Dorris berkata dia menyuruh Trump berhenti tapi "dia tidak peduli" dan menambahkan, "Saya merasa dijahati, jelas."

Lalu ketika ditanya kenapa dia terus berada di sekitar Trump hari-hari berikutnya, Dorris menjawab "Itulah yang terjadi ketika sesuatu yang traumatis terjadi - Anda membeku (tak tahu harus berbuat apa)."

Baca juga: Curhat Dilarang Masuk Museum karena Payudara Terlihat, Gadis Ini Dihujat Netizen

Namun pengacara trump mengatakan ke The Guardian, versi cerita Dorris tak bisa dipercaya dan akan ada saksi lain jika dia dilecehkan.

Disebutkan pula ke The Guardian bahwa tuduhan itu bisa bermotif politik, karena muncul beberapa pekan sebelum Trump berduel dengan Joe Biden di pilpres AS 3 November.

Dorris yang kini berusia 48 tahun mengatakan, dia buka suara untuk memberi contoh ke dua putri remaja kembarnya.

Dia mengaku pertama kali menceritakan kisahnya ke The Guardian lebih dari setahun yang lalu, tetapi meminta surat kabar itu tidak menerbitkannya.

"Aku muak dia lolos begitu saja," kata Dorris.

Baca juga: Diperkosa Ayah Tiri, Gadis 10 Tahun Hamil Lalu Melahirkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com