Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Paling Gembira karena Anwar Ibrahim Tak Menggantikannya, Ini Jawaban Mahathir

Kompas.com - 11/09/2020, 15:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menjawab tudingan dia sangat senang karena Anwar Ibrahim tak menggantikannya.

Tudingan itu disampaikan Muhammad Zahid Md Arip, mantan sekutunya yang kini beralih ke pemerintahan koalisi Perikatan Nasional.

Dalam pernyataannya di Dewan Negara (Parlemen Malaysia), Zahid mengklaim Mahathir sangat senang dengan "Langkah Sheraton".

Baca juga: Mahathir Disebut Sangat Senang dengan Langkah Sheraton yang Jatuhkan Pakatan Harapan

Pernyataan itu merujuk kepada pertemuan rahasia sejumlah politisi Pakatan Harapan dengan oposisi di Hotel Sheraton pada Februari.

Pertemuan itu berimbas kepada krisis politik "Negeri Jiran", karena Mahathir Mohamad kemudian mengundurkan diri dan pemerintahan Pakatan pun kolaps.

Sebagai gantinya, Muhyiddin Yassin yang merupakan Presiden Partai Bersatu, partai Mahathir, naik menjadi PM Malaysia bersama Perikatan Nasional.

"Beliau tentu adalah orang yang paling senang atas gerakan itu, namun tak mampu menyuarakannya terang-terangan," kata Zahid dalam sidang parlemen.

Dia menuturkan, dua agendanya yang berakibat pada kejatuhan koalisi pemerintah saat itu, Pakatan Harapan, mulus lewat Langkah Sheraton.

"Dia tak ingin Anwar (Ibrahim) menggantikan dirinya. Dia juga ingin menyingkirkan DAP (Partai Aksi Demokratik). Keduanya sukses," kata dia.

Baca juga: Mahathir Bakal Ajukan Mosi Tidak Percaya kepada PM Malaysia

Dalam wawancara dengan Malaysiakini dikutip Malay Mail Kamis (10/9/2020), politis berjuluk Dr M itu memberikan jawaban keras.

"Zahid ini adalah pembohong besar. Tukang bohong paling ulung dalam sejarah Malaysia," jelas mantan PM berusia 95 tahun itu.

Dia menegaskan si mantan sekutu adalah sosok yang awalnya mendukung Anwar Ibrahim, sebelum kemudian berbalik menentangnya.

Zahid kemudian diklaim mengalihkan dukungan kepada Dr M. Tetapi, dia tiba-tiba berubah haluan demi mendapatkan keuntungan pribadinya.

Baca juga: Anwar Ibrahim Merasa Ditipu Mahathir Mohamad soal Suksesi PM Malaysia

Mantan PM yang dijuluki Bapak Pembangunan "Negeri Jiran" tersebut menyatakan, Zahid memfitnahnya karena dia dulu menolak membantunya, tanpa menyertakan masalah apa yang dihadapi.

Mahathir Mohamad melanjutkan, dia tahu bahwa dia pasti akan disudutkan dengan klaim bahwa dia berniat menjatuhkan Anwar dan DAP.

Dia menegaskan tidak mempunyai masalah dengan DAP. Sementara untuk Anwar yang notabene pernah menjadi musuhnya, dia juga mengaku tak punya masalah.

"Anwar mungkin yang punya masalah. Tapi saya tidak. Saya tentu tak bisa menikam rakyat yang sudah memilih Pakatan dan menjadikan saya PM," kata dia.

Baca juga: Mahathir Tegaskan Anwar Ibrahim Tak BIsa Jadi PM Malaysia, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com