Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Disebut "Sangat Senang" dengan Langkah Sheraton yang Jatuhkan Pakatan Harapan

Kompas.com - 08/09/2020, 11:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, disebut "sangat senang" dengan Langkah Sheraton yang akhirnya membenamkan Pakatan Harapan.

Pernyataan itu disampaikan mantan sekutunya mengomentari kudeta politik pada Februari, di mana selain Pakatan jatuh, Mahathir juga mengundurkan diri.

Baca juga: Mahathir Tidak Yakin Partai Milenial Syed Saddiq Akan Menang Pemilu

Dalam pernyataanya di Dewan Negara (Parlemen Malaysia) Senin (7/9/2020), Muhammad Zahid Md Arip menyebut dilema terbesar Mahathir adalah dia tak bisa terang-terangan menunjukkan kegembiraannya.

"Beliau tentu adalah orang yang paling senang atas gerakan itu, namun tak mampu menyuarakannya terang-terangan," kata Zahid dikutip Free Malaysia Today.

Dia menuturkan, dua agendanya yang berakibat pada kejatuhan koalisi pemerintah saat itu, Pakatan Harapan, mulus lewat Langkah Sheraton.

"Dia tak ingin Anwar (Ibrahim) menggantikan dirinya. Dia juga ingin menyingkirkan DAP (Partai Aksi Demokratik). Keduanya sukses," kata dia.

Politisi yang menjadi senator setelah koalisi Perikatan Nasional berkuasa itu mengaku, dia bukanlah dalang dari gerakan politik tersebut.

Tapi, dia mengaku terlibat di dalamnya, di mana langkah itu membendung Anwar dan DAP untuk berkuasa, atas restu Mahathir Mohamad.

Mantan PM berjuluk Dr M itu mengundurkan diri ketika para politisi dari UMNO, PAS, partainya sendiri PPBM, dan sejumlah kader partai Anwar, PKR, berkumpul di Sheraton.

Manuver tersebut sempat membuat publik "Negeri Jiran" geger, di mana negara tetangga Indonesia itu mengalami kevakuman selama sepekan.

Akhirnya pada Maret, Muhyiddin Yassin yang notabene adalah presiden PPBM dilantik menjadi PM Malaysia menggantikan Mahathir.

Baca juga: Partai Pejuang Tanah Air Kalah Telak, Pesona Politik Mahathir Memudar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com