KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menuding anggota parlemen UMNO, telah menyalahkannya atas kolapsnya pemerintahan di bawah koalisi Pakatan Harapan (PH).
Politisi berjuluk Dr M itu juga menganggap para anggota parlemen dari koalisi Perikatan Nasional (PN) tidak memahami cara kerja Konsitusi Federal.
"Saya tidak mundur. Tapi mungkin anggota parlemen dari koalisi yang berkuasa tidak mengerti bagaimana konstitusi kita bekerja."
Baca juga: Anwar Ibrahim Merasa Ditipu Mahathir Mohamad soal Suksesi PM Malaysia
"Ketika Parti Pribumi Bersatu Malaysia meninggalkan PH, PH kolaps, sehingga pemerintahan kosong."
"Jika PH bukan pemerintah, bagaimana saya bisa jadi perdana menteri?"
"Jadi bagaimana saya bisa mengundurkan diri jika saya tidak punya posisi lagi?" kata Dr M kepada Dewan Rakyat dalam pembahasan RUU Penawaran (Realokasi Anggaran Belanja) 2020, dikutip dari Malay Mail Kamis (13/8/2020).
Baca juga: Mahathir Mohamad Dirikan Partai Independen, Ini Visi Misinya
Jawaban Mahathir itu menanggapi anggota parlemen Barisan Nasional dari Gerik, Datuk Hasbullah Osman, yang menyalahkan Dr M karena secara tidak langsung menyebabkan terlambatnya kemajuan di daerah terakhir pemilihan parlemen.
"Menurut saya sulit (bagi mereka) untuk mengerti, (karena saya) harus mengulang hal ini berkali-kali, seolah-olah mereka tidak bisa mendengar. Saya tidak yakin."
"Saya memberitahu Raja bahwa saya mengundurkan diri, tetapi itu tidak berarti saya membuat keputusan sendiri."
"Karena ketika partai saya keluar dari PH, PH bukan lagi pemerintahan dan otomatis semua menteri PH dicopot karena langkah itu," katanya mengacu pada Bersatu.
Baca juga: Goyang Singgasana Muhyiddin, Mahathir Dirikan Parpol Independen
Mahathir juga sudah berkali-kali mengatakan, ini adalah pengkhianatan dan dia mengulang lagi perkataannya kemarin.
"Kami dipilih oleh rakyat, orang-orang yang percaya pada perjuangan kami melawan kleptokrasi."
"Tapi saat kami di pemerintahan, kami menyabotase pemerintah kami sendiri karena kami ingin jadi perdana menteri. Terima kasih," sindir Mahathir kepada Muhyiddin Yassin, PM Malaysia sekarang yang juga merupakan Presiden Bersatu.
Mahathir meletakkan jabatannya sebagai PM Malaysia pada akhir Februari, setelah Bersatu mengumumkan keluar dari PH.
Lalu dia mengumumkan pembentukan partai baru, dan pada Jumat pekan lalu (7/8/2020) mengungkap nama partai itu adalah Parti Pejuang Tanah Air.
Baca juga: Peran Mahathir Mohamad atas Terbukanya Kasus 1MDB yang Menjerat Najib Razak
Sebelumnya Hasbullah membela anggota parlemen UMNO, mengatakan bahwa mereka tidak berupaya menggulingkan pemerintahan PH dan pemerintahan kolaps karena Mahathir mundur dari jabatan PM.
"Mengapa menuduh kami menggulingkan pemerintah? Itu tidak mungkin dan tidak logis."
"Seolah-olah kami mencuri kekuasaan, tetapi ini sebenarnya adalah pekerjaan Tuhan karena kami tidak dapat menebak mengapa (Mahathir) ingin mengundurkan diri," kata Hasbullah dikutip dari Malay Mail.
Baca juga: Inilah Nama Partai Baru yang Didirikan Mahathir Mohamad: Pejuang