Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Pejuang Tanah Air Kalah Telak, Pesona Politik Mahathir Memudar?

Kompas.com - 30/08/2020, 11:59 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SLIM, KOMPAS.com – Pukulan telak dialami mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Partai baru pimpinannya, Partai Pejuang Tanah Air, tak berdaya pada pemilu sela yang digelar di daerah pemilihan (dapil) Slim, Sabtu (29/9/2020).

Amir Khusyairi Mohd Tanusi, calon yang diusung Pejuang hanya mampu meraih 13,69 persen dukungan. Kandidat partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Mohd Zaidi Aziz, menang telak dengan 84,53 persen suara.

UMNO memang sejak awal difavoritkan mempertahankan kursi untuk parlemen negara bagian Perak ini. Slim adalah kota kecil agraris yang merupakan basis kuat UMNO sejak pemilu 2004.

Baca juga: Partai Baru Mahathir Bernama Parti Pejuang Tanah Air, Apa Alasannya?

Partai Pejuang pun realistis. Kendaraan politik yang baru berusia 2 minggu ini berharap minimal dapat meraih 40 persen suara.

Namun alih-alih meraih angka tersebut, yang ada UMNO berhasil melipatgandakan dukungannya.

Mahathir mendirikan Pejuang dengan harapan dapat memecah suara suku Melayu seperti yang dilakukan Bersatu, mantan partai Mahathir, pada pemilu 2018.

Namun, hasil ini memberi sinyal kuat suara Melayu tidak terpecah karena bersatunya tiga partai Melayu masing-masing UMNO, Partai Islam Se-Malaysia (PAS), dan Bersatu pada pemilu sela ini.

Baca juga: Dituduh Sebabkan Pakatan Harapan Kolaps, Begini Sindiran Mahathir ke UMNO

Pudarnya Pesona Politik Mahathir?

Mengandalkan nama besar Mahathir, Pejuang berkampanye dengan tema melawan “pemerintahan ilegal” bentukan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Seperti diketahui, Mahathir dipecat oleh mantan partainya Bersatu setelah menolak mendukung Muhyiddin dan koalisi pimpinannya Perikatan Nasional.

Politisi kawakan berusia 95 tahun itu turun langsung berkampanye untuk Khusyairi mengingatkan pemilih untuk tidak memilih calon yang dapat dibeli dan gampang mengubah haluan politik.

Popularitas Mahathir di kalangan pemilih kota kecil dan pedesaan seperti Slim adalah kunci utama kemenangan Pakatan Harapan yang mengantarkannya kembali ke kursi PM pada pemilu May 2018.

Baca juga: Inilah Nama Partai Baru yang Didirikan Mahathir Mohamad: Pejuang

Mayoritas besar pemilih di daerah elektoral ini adalah suku Melayu. Mereka memiliki hubungan sentimental dengan periode pertama 22 tahun kepemimpinan Mahathir yang berhasil mengangkat derajat ekonomi suku mayoritas di Malaysia itu.

Tidak ketinggalan Mahathir juga sangat dihormati sebagai seorang negarawan senior. Namun popularitas suami Siti Hasmah di kalangan warga Melayu terus merosot sejak dia kembali menjadi orang nomor satu "Negeri Jiran”

UMNO kerap mengkampanyekan Mahathir telah melupakan suku Melayu dan disandera oleh Partai Aksi Demokratik (DAP) yang identik dengan suku Tionghoa Malaysia.

Puncaknya adalah kolapsnya pemerintahan Pakatan Harapan pimpinan Mahathir pada Februari lalu.

Survei terakhir menunjukan tingkat kepuasan warga Melayu terhadap Muhyiddin mencapai angka menakjubkan yaitu 91 persen.

Hanya 35 persen warga Melayu yang puas dengan Mahathir, hal yang sangat ironis karena politisi berjuluk Dr M itu dikenal sebagai pejuang keistimewaan hak-hak Melayu.

Hasil mengecewakan di Slim adalah sinyal kuat bahwa redupnya popularitas Mahathir terbukti. Ini akan memberikan tantangan berat bagi Dr M dan Pakatan Harapan untuk menjatuhkan pemerintahan Muhyiddin apalagi lebih dari separuh dapil Malaysia memiliki demografi mayoritas suku Melayu.

Baca juga: Mahathir Mohamad Dirikan Partai Independen, Ini Visi Misinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com