Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disebut Paling Gembira karena Anwar Ibrahim Tak Menggantikannya, Ini Jawaban Mahathir

Tudingan itu disampaikan Muhammad Zahid Md Arip, mantan sekutunya yang kini beralih ke pemerintahan koalisi Perikatan Nasional.

Dalam pernyataannya di Dewan Negara (Parlemen Malaysia), Zahid mengklaim Mahathir sangat senang dengan "Langkah Sheraton".

Pernyataan itu merujuk kepada pertemuan rahasia sejumlah politisi Pakatan Harapan dengan oposisi di Hotel Sheraton pada Februari.

Pertemuan itu berimbas kepada krisis politik "Negeri Jiran", karena Mahathir Mohamad kemudian mengundurkan diri dan pemerintahan Pakatan pun kolaps.

Sebagai gantinya, Muhyiddin Yassin yang merupakan Presiden Partai Bersatu, partai Mahathir, naik menjadi PM Malaysia bersama Perikatan Nasional.

"Beliau tentu adalah orang yang paling senang atas gerakan itu, namun tak mampu menyuarakannya terang-terangan," kata Zahid dalam sidang parlemen.

Dia menuturkan, dua agendanya yang berakibat pada kejatuhan koalisi pemerintah saat itu, Pakatan Harapan, mulus lewat Langkah Sheraton.

"Dia tak ingin Anwar (Ibrahim) menggantikan dirinya. Dia juga ingin menyingkirkan DAP (Partai Aksi Demokratik). Keduanya sukses," kata dia.

Dalam wawancara dengan Malaysiakini dikutip Malay Mail Kamis (10/9/2020), politis berjuluk Dr M itu memberikan jawaban keras.

"Zahid ini adalah pembohong besar. Tukang bohong paling ulung dalam sejarah Malaysia," jelas mantan PM berusia 95 tahun itu.

Dia menegaskan si mantan sekutu adalah sosok yang awalnya mendukung Anwar Ibrahim, sebelum kemudian berbalik menentangnya.

Zahid kemudian diklaim mengalihkan dukungan kepada Dr M. Tetapi, dia tiba-tiba berubah haluan demi mendapatkan keuntungan pribadinya.

Mantan PM yang dijuluki Bapak Pembangunan "Negeri Jiran" tersebut menyatakan, Zahid memfitnahnya karena dia dulu menolak membantunya, tanpa menyertakan masalah apa yang dihadapi.

Mahathir Mohamad melanjutkan, dia tahu bahwa dia pasti akan disudutkan dengan klaim bahwa dia berniat menjatuhkan Anwar dan DAP.

Dia menegaskan tidak mempunyai masalah dengan DAP. Sementara untuk Anwar yang notabene pernah menjadi musuhnya, dia juga mengaku tak punya masalah.

"Anwar mungkin yang punya masalah. Tapi saya tidak. Saya tentu tak bisa menikam rakyat yang sudah memilih Pakatan dan menjadikan saya PM," kata dia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/11/152652470/disebut-paling-gembira-karena-anwar-ibrahim-tak-menggantikannya-ini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke