Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi 9/11, New York Tetap Gelar Peringatan di Tengah Krisis Pandemi

Kompas.com - 10/09/2020, 15:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Dengan krisis akibat pandemi virus corona yang masih melanda, New York tetap akan menggelar peringatan insiden 9/11 ke-19 pada Jumat (11/9/2020) esok.

Peringatan itu diadakan untuk memperingati serangan teroris pada 11 September 2001 di dua gedung World Trade Center (WTC).

Hampir 3.000 orang tewas dalam serangan teroris terbesar dalam sejarah "Negeri Paman Sam" itu, yang didalangi oleh Al Qaeda.

Baca juga: Setelah Dibangun Lagi karena Tragedi 9/11, Gedung WTC Kini Ditinggalkan karena Covid-19

Diberitakan AFP pada Kamis (10/9/2020), warga New York akan tetap hadir di tugu peringatan "Ground Zero" besok.

Situs itu akan dibuka untuk pertama kalinya sejak wabah virus corona membuat aktivitas New York lumpuh sejak Maret.

Banyak bisnis sekarang ditutup. Antara 2017-2020 jumlah ruang komersial kosong naik 78 persen.

Para tunawisma kini juga lebih terlihat seiring banyaknya penutupan banyak tempat penampungan karena alasan kesehatan.

Baca juga: Fotonya Viral Menyelamatkan Diri Sambil Bawa Map Saat 9/11, Pria Ini Tewas karena Covid-19

Krisis di New York juga makin pelik dengan meningkatnya kasus pembunuhan dan penembakan, masing-masing naik 47 persen dan 166 persen pada Agustus dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski angka itu masih jauh di bawah tingkat kejahatan kota pada 1970-an sampai 1980-an, New York yang membanggakan dirinya sebagai salah satu kota teraman di dunia kini merosot lagi ke tingkat kejahatan 2012, menurut laporan New York Times.

Trump ingin "membunuh New York"

"Saya tidak bisa memberitahu Anda berapa banyak panggilan telepon yang saya terima dari orang-orang terutama di New York City, yang benar-benar mengkhawatirkan degradasi kota New York," kata Gubernur Andrew Cuomo pada Selasa (8/9/2020).

Sementara itu kurang dari dua bulan jelang pemilu AS, krisis di kota yang menjadi basis Demokrat ini menjadi fokus perselisihan dengan Presiden Donald Trump dari Partai Republik.

Trump yang merupakan orang asli New York mengatakan, meningkatnya kejahatan di kawasan itu adalah karena ketidakmampuan para pemimpinnya.

Baca juga: Trump: Virus Corona Lebih Buruk dari Tragedi Pearl Harbor, 9/11

Pada Selasa dia sekali lagi menuduh wali kota dan gubernur "menghancurkan" kota tersebut.

Sebaliknya para pejabat New York mengecam penolakan Trump mengucurkan dana miliaran dollar AS untuk membantu kota melewati krisis.

"Trump benar-benar coba membunuh New York City. Ini masalah pribadi. Saya pikir ini psikologis," kata Cuomo dukutip dari AFP.

"Dia coba membunuh kota New York."

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di New York Lampaui Tragedi 9/11

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com