Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembak Mati 7 Orang di Area Produksi Mariyuana Ilegal, Tersangka Masih Diburu

Kompas.com - 09/09/2020, 13:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Terjadi penembakan fatal terhadap 7 orang di lokasi penanaman dan pengolahan mariyuana ilegal yang luas di kaki bukit pedesaan California Selatan.

Riverside County Sheriff mengatakan pada Selasa (8/9/2020), penyelidikan sedang dilakukan untuk menangkap tersangka penembakan tersebut.

Tempat kejadian perkara berada di area komunitas Aguanga, sekitar 100 mil (160 km) ke arah tenggara Los Angeles, ditemukan pada Senin pagi oleh wakil sheriff yang merespons laporan adanya serangan senjata mematikan, kata Sheriff Chad Bianco.

Baca juga: Hujan Ganja di Israel, Kok Bisa?

Melansir Reuters pada Selasa (8/9/2020), 6 korban ditemukan tewas di dalam, sekitar area komunitas yang luas tersebut.

Korban ketujuh, seorang wanita ditemukan masih hidup, ketika para deputi tiba sekitar setengah jam lewat tengah malam.

Namun, kemudian meninggal ketika berada di rumah sakit setempat, kata Bianco dalam konferensi pers.

Baca juga: Ditinggal Mati Sahabatnya, Gajah Ini Depresi dan Mendapat Perawatan Minyak Ganja

Hingga Selasa sore, detektif sheriff yang dibantu oleh agen federal masih menyisir lokasi untuk mendapatkan bukti dan mewawancarai saksi.

“Kami yakin saat ini tersangka lebih dari 1,” ujarnya.

Lebih dari 20 orang tinggal di area tersebut, sebuah area "operasi jenis kejahatan besar yang terorganisir".

Baca juga: Batal Dipenjara Seumur Hidup, Veteran Militer Penjual Ganja Kurang dari 30 Dollar AS

Area tersebut terdiri dari beberapa rumah dan bangunan, termasuk pembibitan ganja dan fasilitas untuk mengeringkan dan memproses tanaman mariyuana, kata sheriff.

“Semua orang yang berada di lokasi, yang berpotensi baik menjadi saksi atau korban, adalah orang Laos,” tambahnya, tanpa merinci etnis atau status keimigrasian mereka.

Penyelidik menyita lebih dari 1.000 pon (450 kg) ganja olahan dengan nilai jalan 1 juta (Rp 14,8 miliar) hingga 5 juta dollar AS (Rp 74,2 miliar).

Baca juga: Tersangka Penembakan Demo Jacob Blake Hadapi Banyak Tuntutan Pengadilan

Polisi juga menyita beberapa ratus tanaman ganja hidup dan laboratorium untuk mengekstraksi minyak ganja, katanya.

Mariyuana diklasifikasikan sebagai narkotika ilegal berdasarkan undang-undang federal AS, meski, California pada 2018 melegalkan kepemilikan dan penggunaan mariyuana oleh orang dewasa.

Dilegalkan dengan beberapa tujuan untuk rekreasi, penanaman dan distribusi komersial oleh bisnis yang berlisensi serta diatur secara khusus oleh negara bagian.

Baca juga: Usai Tragedi Christchurch, Ini Deretan Penembakan Masjid Lainnya di Dunia

Namun, pasar gelap mariyuana masih tumbuh subur, yang dianggap penegak hukum sebagai ancaman keamanan publik yang sedang berlangsung.

Bianco mengatakan pembunuhan di Aguanga menandai kasus pembunuhan kedelapan dengan total 14 korban, terkait dengan perdagangan ganja ilegal di daerahnya tahun ini.

“Ganja bukanlah kejahatan tanpa korban,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com