Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Douglas Bader Pilot Tanpa Kaki yang jadi Legenda Inggris

Kompas.com - 08/09/2020, 19:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Disebutkan pada akhir 1940 skuadron pimpinan Bader telah menembak jatuh 67 pesawat musuh, dan hanya 5 pilot yang gugur di medan perang.

Baca juga: Kisah Misteri: Kejamnya Lubang Neraka Gulag Era Soviet

Bader menerapkan formasi Big Wing, dengan menyerang armada Jerman sebagai satu kesatuan.

Formasi itu sempat membuat Bader berselisih dengan para perwira lainnya di Komando Tempur RAF, tapi pada akhirnya sanggup membawa kemenangan dan mengangkat citra Bader.

Akan tetapi, tak selamanya kiprah Bader menjelajahi angkasa berbuah manis.

Pada 8 Agustus 1941 Bader jatuh di Perancis dalam salah satu misinya. Saat itu skuadronnya membentuk formasi pengebom pada misi siang hari di Eropa.

Laporan pertempuran mengatakan dia bertabrakan dengan pesawat Jerman, tetapi investigasi yang baru mengungkap Bader kemungkinan jatuh akibat tembakan.

Diselamatkan kaki palsu

Cerita menarik muncul usai Bader jatuh dan ditangkap Jerman, tapi berhasil selamat karena kaki palsunya.

Kaki kanannya tertinggal di pesawat. "Kaki kananku tidak bersama ku lagi... sabuk kulit yang menempel di tubuhku putus karena tekanan, dan kaki, Spitfire, berpisah denganku," tulis Bader di catatannya yang dikutip Museum RAF.

Hebatnya, meski perangnya di udara sudah berakhir dan dia menjadi tawanan musuh, pilot yang keras kepala ini membuktikan dia bisa menangani segala situasi.

Kaki kanannya ditemukan tentara Jerman dari puing-puing pesawatnya, diperbaiki, dan dikembalikan ke Bader di rumah sakit. Keputusan yang menjadi blunder buat Jerman.

Baca juga: Kisah Misteri: Danau Tengkorak Himalaya yang Semakin Aneh

Bader berhasil kabur dari rumah sakit. Ia mengikat seprei untuk turun dari jendela dan melarikan diri ke desa terdekat dengan bantuan pemberontak Perancis.

Tapi karena Bader adalah tangkapan besar Jerman, mereka langsung memburunya dan singkat cerita dapat menemukannya di sebuah rumah warga lokal, yang memberinya perlindungan dan menyembunyikannya.

Bader berkata ke tentara Jerman bahwa keluarga Perancis itu tidak ada kaitan apa-apa dengan pelariannya dan tidak boleh dihukum, tapi upayanya sia-sia. Keluarga Perancis itu akhirnya dipenjara karena membantu Bader.

Momen dramatis lalu terjadi. Seorang wanita Perancis di rumah itu memberi hormat ke Bader yang membuat mata sang pilot berkaca-kaca.

Terlepas dari gawatnya situasi, ada juga momen-momen unik saat Bader ditahan Jerman.

Rekan tawanan menceritakan bagaimana Bader menggunakan kaki palsunya untuk menggali pasir dan tanah agar bisa kabur dari terowongan barak, atau menyelundupkan bantuan makanan dari penduduk setempat.

Ada juga momen lucu saat seorang penjaga Jerman memukulkan bokong senapannya ke kaki palsu Bader. Bukannya kesakitan, Bader malah tertawa karena tentu saja tak merasakan apa pun.

Baca juga: Kisah Misteri: Vampir, dari Dracula sampai Twilight, Mitos atau Fakta?

Bader memang jadi tawanan Jerman, tapi mereka menghormati sang pilot.

Saat Bader butuh kaki palsu baru, Jerman menawarkan RAF kesempatan untuk mengirimnya lewat parasut. Namun Inggris menolaknya.

Museum RAF menceritakan, kaki baru Bader dikirim Inggris dengan pesawat pengebom Blenheim.

Bader juga menjalin persahabatan dengan musuh-musuhnya. Jenderal Adolf Galland contohnya, yang ternyata meminta agar sebuah pesawat diizinkan mengirim kaki pengganti Bader.

"Saya memintanya melalui Palang Merah Internasional, dan Inggris ditawari perjalanan yang aman bagi pesawat untuk menjatuhkan kaki tiruan penganti."

"Nah, mereka menjatuhkannya setelah mengebom pangkalan udara saya," kata Galland dalam wawancara pada 1994, dikutip dari CNN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com