Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Kali Terjadi Pembunuhan Wanita Transgender dalam Sepekan di Meksiko, Anggota Komunitas Semakin Ketakutan

Kompas.com - 06/09/2020, 17:14 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Komunitas transgender di Meksiko semakin ketakutan dan menuntut perlindungan lebih besar dari negara, setelah terjadi pembunuhan kedua terhadap seorang anggota komunitasnya dalam sepekan.

Pada Sabtu (5/9/2020), seorang wanita transgender bernama Leslie Rocha dibunuh di perbatasan kota Ciudad Juarez, di Meksiko utara.

Rocha adalah korban pembunuhan wanita transgender kedua dalam beberapa pekan ini.

Baca juga: Anggota Kongres Brasil Beserta Anaknya Didakwa Terlibat dalam Pembunuhan Suaminya

Pembunuhan terhadap Rocha ini terjadi setelah beberapa hari kelompok masyarakat sipil transgender berdemo menuntut perlindungan yang lebih besar dari pemerintah.

Melansir Reuters pada Sabtu (6/9/2020), tuntutan mereka tersebut dipicu oleh pembunuhan aktivis transgender kelahiran Ciudad Juarez, bernama Mireya Rodriguez Lemus.

Jasad Lemus ditemukan awal pekan ini di Aquiles Serdan, sebuah kota di negara bagian Chihuahua utara.

Baca juga: Anggota Hezbollah Bersalah Atas Pembunuhan Rafic Hariri, Mantan PM Lebanon 2005 Silam

Seorang wanita transgender di Ciudad Juarez, yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan bahwa orang-orang “sedikit takut, sedikit ketakutan” untuk keluar rumah.

“Kami tidak tahu harus berbuat apa lagi karena ada begitu banyak kejahatan rasial terhadap populasi trans,” ujarnya.

Deborah Alvarez, seorang aktivis transgender yang berbicara dengan Reuters awal pekan ini, menggambarkan komunitasnya yang diliputi kekhawatiran tentang keamanan diri.

Baca juga: Jaksa Terakhir sejak Sidang Pembunuhan Terbesar dalam Sejarah Kini Berusia 100 Tahun

"Anda tidak dapat membayangkan apa yang kami semua orang trans alami, hingga tiba di sini. Bagi kami yang masih harus melihat bahwa kami belum dilindungi," katanya.

Sementara, polisi di Ciudad Juarez tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Pada 2019, menurut kelompok advokasi lokal Letra S, ada 117 orang dari komunitas LGBT+ tewas di Meksiko.

Baca juga: Pria di China Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Setelah 27 Tahun Dipenjara

Saat ini, angkanya terus naik hampir sepertiga dibandingkan dari 2018 dan tertinggi sejak 2015.

“Mereka (pelaku) menyiksa komunitas, mereka membunuh komunitas dengan mengerikan,” kata bibi Rocha, Leticia Sanchez.

“Keadilan harus dimiliki karena mereka pantas dihormati meskipun mereka bukan perempuan (sepenuhnya), mereka berhak mendapatkan dukungan,” kata Sanchez.

“Mengapa mereka (pelaku) melakukan ini (membunuh)?” pungkasnya.

Baca juga: Mantan Jutawan Dipenjara dengan Tuduhan Pembunuhan Seorang Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com