KOMPAS.com - Tidak setiap pengacara muda bisa membuat sejarah dengan kasus pertamanya, tapi itulah yang dilakukan Benjamin Ferencz alias Ben Ferencz.
Melansir The Star, pada 1947, di usianya yang masih 27 tahun, dia bertindak sebagai kepala jaksa dalam persidangan perwira SS (Schutzstaffel) berpangkat tinggi yang dituduh telah membunuh ratusan ribu orang.
1) Something I’ve wanted to do for quite some time. A campaign to honor a hero.@jack and @Twitter, give this man a blue checkmark!@BenFerencz is an American hero. A legend.
He is the last living Nuremberg prosecutor. Show him the respect he deserves. https://t.co/ZwQ2AFQW2u pic.twitter.com/kxyQ7mG5Pn
— McKay Smith (@McKayMSmith) July 14, 2019
Pada 6 Agustus 2020 kemarin, Ferencz adalah saksi di zaman ini sejak persidangan Nuremberg dan dia masih membela perdamaian serta keadilan di seluruh dunia.
“Dia memiliki energi yang luar biasa,” ungkap Sejarawan Swiss, Philipp Gut tentang Benjamin Ferencz.
Gut menghabiskan beberapa hari tahun lalu mewawancarai Ferencz, putra imigran Yahudi dari Rumania, di rumahnya di Florida, Amerika Serikat.
Baca juga: Bayi Dilempar dan Ditembak di Udara, Cerita Napi yang Kabur dari Kamp Konsentrasi Nazi Jerman
“Hal yang paling menarik adalah vitalitasnya memasuki usia tua, semangatnya untuk hidup terlepas dari apa yang dia lihat.”
Gut menulis buku "Jahrhundertzeuge Ben Ferencz" (Saksi seabad Ben Ferencz) diterbitkan bertepatan dengan ulang tahun keseratus Ferencz pada 11 Maret 2020 lalu.
Pada akhir Perang Dunia II, Ferencz yang merupakan seorang lulusan Harvard merupakan bagian dari unit Angkatan Darat AS yang menyelidiki kejahatan perang Jerman.
Dia menggali mayat pilot Sekutu yang digantung dan mencari bukti pembunuhan di Buchenwald, Mauthausen, dan kamp konsentrasi Nazi lainnya.
Kemudian dia dan tim penyelidiknya membuat temuan yang sensasional: di Berlin yang dibom, mereka menemukan beberapa file laporan rahasia di mana SS dengan cermat mendokumentasikan semua orang Yahudi, Roma, Komunis dan tawanan perang yang terbunuh di Uni Soviet.
Baca juga: Terlibat Bunuh 5.232 Yahudi di Kamp Nazi Jerman, Kakek 93 Tahun Ini Beberkan Kisahnya
“Menggunakan kalkulator kecil, saya menjumlahkan total mereka yang terbunuh. Ketika angka mencapai satu juta, saya berhenti menghitung,” tulis Ferencz dalam memoar yang dia terbitkan di situs webnya, yang juga digunakan Gut sebagai sumber informasi bukunya.
Ferencz diangkat menjadi jaksa penuntut dalam salah satu dari 12 persidangan yang disebut persidangan lanjutan tentang penjahat perang besar seperti Hermann Goering dan Rudolf Hess dari tahun 1946 hingga 1949.
Dia mendakwa diantaranya 24 orang terkemuka dari kalangan pejabat SS atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.
Di antara mereka adalah empat komandan gugus tugas SS (Einsatz-gruppen), yang telah membunuh banyak wanita, pria, dan anak-anak yang tak berdaya setiap hari di wilayah taklukan di Timur.
Mereka yang meliput persidangan pada saat itu menggambarkannya sebagai sidang pembunuhan terbesar dalam sejarah.
Baca juga: Buku Harian Nazi Ungkap Lokasi Harta Karun Perang Dunia II, Terkubur di Bawah Istana