Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Diklaim Mengedip kepada Mantan Sekretaris Pers Gedung Putih

Kompas.com - 03/09/2020, 20:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengklaim, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengedip kepadanya saat bertemu Presiden AS Donald Trump.

Pernyataan itu diungkapkan Sanders dalam buku yang ditulisnya, Speaking fo Myself, yang bakal diluncurkan pada pekan depan.

Dalam bukunya, dia mengungkapkan sekitar dua tahun, periode 2017-2019, bekerja bersama Trump sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih.

Baca juga: Kim Yo Jong Menghilang, Diduga Dia Dianggap Ancaman oleh Kim Jong Un

Dalam salah satu anekdot, dia menuliskan momen ketika dia mendampingi bosnya itu bertemu dengan Kim Jong Un pada Juni 2018 di Singapura.

Selama pertemuan perdana itu, Sanders mengaku dia tengah melihat catatannya sebelum berpaling dan menyadari Kim "menatap" ke arahnya.

"Dia membuat kontak mata dengan saya di mana nampaknya, Kim mengangguk dan mengedip ke arah saya," jelas Sanders dikutip Daily Mirror Kamis (3/9/2020).

"Pandangan nakal" sang Pemimpin Korea Utara itu membuat Sanders menunduk, dan sepanjang sisa pertemuan dia hanya melihat buku catatannya.

Setelah agenda tersebut selesai, perempuan yang disebut hendak bertarung dalam pemilihan gubernur Arkansas kemudian melaporkannya ke Trump.

Presiden 74 tahun itu kemudian menanggapi dengan lelucon, di mana dia meminta Sanders seharusnya ke Korut dan merespons Kim.

Baca juga: Kim Jong Un Kirim Kode Rahasia untuk Mata-mata Lewat YouTube, Pakar Teknologi: Itu Hoaks

Kemudian seperti diberitakan The New York Times, Sanders mengungkapkan kejadian lain ketika Kim ditawari Trump permen Tic Tac rasa mint.

"Kim bingung, dan kemungkinan khawatir jika itu adalah upaya untuk meracuninya. Karena itu dia tidak tahu bagaimana harus bersikap," ulasnya dalam buku.

Melihat Kim seperti itu, Sanders kemudian menuliskan bagaimana Trump mengambil sejumput permen untuk meyakinkan sang diktator bahwa itu tidak beracun.

Selain itu, dia juga mengembuskan udara ke sekeliling untuk menegaskan itu hanya permen rasa mint. Pada akhirnya, Kim Jong Un menerimanya.

Pengakuan yang dituliskan sang mantan juru bicara Gedung Putih itu terjadi di tengan kabar menghilangnya adik Kim, Kim Yo Jong.

Berdasarkan laporan yang berkembang, Kim diketahui terakhir kali muncul ke hadapan publik penganut ideologi Juche itu pada 27 Juli lalu.

Sejak saat itu spekulasi berkembang, di mana dia menghilang karena mulai dianggap kakaknya sebagai ancaman terhadap kekuasaannya.

Baca juga: Kim Jong Un: Topan Bavi Hanya Sebabkan Kerusakan Kecil di Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com