Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Kirim Kode Rahasia untuk Mata-mata Lewat YouTube, Pakar Teknologi: Itu Hoaks

Kompas.com - 31/08/2020, 10:51 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Menurut sumber media Korea Selatan, Pyongyang mengirim kode rahasia untuk 'mata-mata' melalui YouTube untuk pertama kalinya namun berita itu terkonfirmasi hoaks.

Melansir Russian Today, Korea Utara dirumorkan untuk pertama kalinya menggunakan saluran YouTube untuk mengirim pesan rahasia ke mata-matanya di seberang perbatasan, demikian lapor media Korea Selatan.

Pada Sabtu kemarin (29/8/2020), Korea Utara dirumorkan telah menyiarkan pesan berkode kepada agennya, menggunakan YouTube dan bukan gelombang radio, menurut laporan Kantor Berita Yonhap dan outlet Selatan serta media internasional lain.

Baca juga: Kim Jong Un: Topan Bavi Hanya Sebabkan Kerusakan Kecil di Korea Utara

Pesan itu dibacakan oleh seorang penyiar wanita dan berisi kalimat seperti "Nomor 23 pada Halaman 564, nomor 19 pada Halaman 479" dan ditujukan ke “Nomor 719 agen ekspedisi".

Kode itu mirip contoh kriptografi teruji yang digunakan Pyongyang juga Seoul selama Perang Dingin untuk mengomunikasikan perintah kepada agen mereka di perbatasan antar-Korea.

Sebuah buku referensi diperlukan untuk mengurai maknanya.

Pesan dari Utara itu mulai dikirim lagi sejak beberapa tahun lalu setelah lama tidak berlangsung. Saat itu, pemerintahan konservatif yang memusuhi Pyongyang sedang berkuasa di Seoul.

Baca juga: Di Tengah Kabar Kim Jong Un Koma, Korea Utara Luncurkan Website Larangan Merokok

Pesan tersebut diliput secara luas oleh berita lokal, dengan tabloid Barat yang menyampaikan kepada pembacanya sebagai siaran "menyeramkan" yang mungkin dikirim oleh Kim Jong Un kepada mata-matanya.

Setelah sikap politik di Selatan bergeser ke arah pemulihan hubungan di bawah kepemimpinan baru, perhatian kepada sinyal Korut untuk mata-mata mereka mulai menyusut.

Rumor soal pesan rahasia yang dikirim via YouTube dan bukan radioa pada Sabtu kemarin itu dianggap menunjukkan keterbukaan Pyongyang terhadap teknologi modern dalam melancarkan misi spionase.

Kode rahasia di YouTube itu bahkan sempat dilihat ribuan orang sebelum akhirnya dihapus. 

Baca juga: Korea Utara Diyakini Simpan 60 Bom Nuklir

Kabar hoaks

Menurut NK News, sebuah kantor berita Barat resmi yang meliput berita-berita Korea Utara, 'Pyongyang Broadcast Service - D.P.R. of Korea ', saluran yang digunakan untuk menyampaikan instruksi pesan rahasia di  YouTube itu adalah operasi swasta yang dijalankan dari Meksiko.

Faktanya, penamaan itu tidak benar karena kantor berita pemerintah Korut yang resmi disebut 'Pyongyang Broadcasting Service'.

Menurut Martyn Williams, pakar teknologi yang menjelaskan kepada NK News, saluran YouTube yang dirumorkan menyiarkan pesan rahasia dari Korut itu sebelumnya bernama Choson TV dan berasal dari Meksiko.

Baca juga: Gara-gara Lagu BTS, Tiga Tentara Korea Utara Ditahan

"Banyak cara yang LEBIH BAIK untuk dapat diam-diam mengomunikasikan kode rahasia secara online kepada mata-mata daripada melalui video YouTube," papar Williams melalui Twitternya.

Sebelumnya, Williams juga menjelaskan bahwa kabar itu hoaks, pesan rahasia itu tidak berasal dari Korea Utara.

Saluran itu tidak memberi pesan rahasia kepada mata-mata Korea Utara, tetapi ada banyak konten lain dari Utara di sana, seperti membawakan lagu populer Soviet, yang dibawakan oleh penyanyi Kim Kwang-suk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com