Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Diyakini Simpan 60 Bom Nuklir

Kompas.com - 19/08/2020, 15:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah laporan yang dikeluarkan militer Amerika Serikat (AS) menyatakan, Korea Utara diyakini menyimpan 60 bom nuklir.

Selain senjata nuklir, negara yang menganut ideologi Juche itu juga disebut sebagai negara dengan senjata kimia terbanyak di dunia.

Dalam laporan bertajuk "North Korea Tactics", Korea Utara menyimpan bom nuklir sebanyak itu agar negara lain tak coba-coba mengusik rezim Kim Jong Un.

Baca juga: Terlibat Prostitusi, 4 Pejabat Korea Utara Dieksekusi Kim Jong Un

Dilansir The Sun Selasa (18/8/2020), Korut diketahui mengembangkan dan menguji coba senjata pemusnah massal mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Total, negara tertutup itu sudah meluncurkan enam yes. Masing-masing satu di 2006, 2009, 2013, dua pada 2016, dan sisanya pada 2017.

Presiden AS Donald Trump bertemu Kim Jong Un sebanyak tiga kali pada 2018 dan 2019 untuk membahas denuklirisasi. Namun, belum ada progres memuaskan.

"Diyakini, Korut mempunyai 20-60 bom nuklir, dengan kemampuan memproduksi enam hulu ledak baru setiap tahun," demikian laporan militer AS.

Dalam laporan itu, disebutkan Pyongyang begitu gigih mengejar kapasitas senjata nuklir mereka agar tak ada yang melakukan pergantian rezim.

berdasarkan pengamatan mereka, negara yang didirikan oleh Kim Il Sung tersebut diprediksi bakal mempunyai 100 hulu ledak nuklir pada akhir 2020.

Baca juga: Palang Merah Internasional Latih 43.000 Relawan untuk Bantu Warga di Korea Utara

Selain itu, Korea Utara juga diduga menyimpan setidaknya 2.500 sampai 5.000 ton senjata kimia. Menjadikannya pemilik terbanyak ketiga dunia.

"Sangat besar kemungkinannya pemerintah negara itu menggunakan senjata kimia jika konflik militer sampai terjadi," ulas laporan militer AS.

Washington juga menuding Korut mampu menyebarkan racun senjata kimia seperti antrax, karena satu kilo saja mampu membunuh 50.000 orang.

AS juga menduga negara tetangga Korea Selatan tersebut mengembangkan jaringan berisi 6.000 peretas, yang bisa meretas dana dari pihak lain.

"Korea Utara juga bisa melakukan aktivitas invasi komputer dari wilayah mereka sendiri," ujar militer dalam pengamatan mereka.

Laporan tersebut menyusul temuyan PBB bahwa Korut diyakini bisa mengembangkan peralatan nuklir yang muat ke dalam rudal balistik.

Baca juga: Korea Utara Dituduh Kembangkan Nuklir Mini untuk Rudalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com