Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Bus Wisata untuk Perjalanan New Delhi-London 70 Hari, Tertarik Mencoba?

Kompas.com - 30/08/2020, 22:29 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

NEW DELHI, KOMPAS.com - Apa yang kalian bayangkan untuk berpergian lintas negara dari New Delhi ke London atau sebaliknya, dengan menggunakan bus?

Sebuah perusahaan ekspedisi bernama Adventures Overland menawarkan sensasi berpergian dari kota metropolitan India di New Delhi ke ibu kota Inggris, London.

Melansir CNN pada Kamis (27/8/2020), bus yang dimodifikasi dengan mewah dan memiliki kapasitas 20 penumpang.

Ide bus ini dikabarkan sebagian terinspirasi oleh bus Hippie Trail yang melintasi dunia pada 1950-an dan 1960-an.

Perjalanan New Delhi-London melintasi 18 negara, yang diperkirakan akan menghabiskan waktu selama 70 hari.

Selama perjalanan itu, penumpang dapat melakukan pemberhentian di beberapa destinasi ikonik tiap negera yang dilewati. Seperti, pagoda Myanmar, Tembok Besar China, kota bersejarah Moskwa dan Praha.

Baca juga: Saat Liburan Keluarga, Seorang Ibu Diserang Beruang Liar Hitam Hingga Tewas

Ide petualangan berbagai negara dengan menggunakan bus ini, diciptakan oleh pengusaha serta pencinta traveling, Tushar Agarwal dan Sanjay Madan, atas dasar pengalaman mereka berpetualang dari London ke Delhi pada 2010.

"Itu benar-benar perjalanan yang fantastis," kata Agarwal.

Sejak mendirikan Adventures Overland, Agarwal dan Madan telah menyelenggarakan 3 ekspedisi India-ke-London, di mana para pelancong membawa mobil mereka sendiri dan melakukan perjalanan dalam konvoi.

Duo ini juga mengatur perjalanan mengemudi melintasi Islandia yang bersalju dan melintasi danau beku di Rusia.

Mereka memiliki pengalaman yang luar biasa, tetapi Agarwal dan Madan ingin melakukan sesuatu yang sedikit berbeda dengan tamasya terbaru mereka.

Baca juga: Liburan Musim Panas Presiden Perancis di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

"Ada banyak orang, pelancong, yang ingin mengalami perjalanan darat ini, tetapi mereka tidak ingin mengemudi," kata Agarwal.

"Jadi, kami muncul dengan ide untuk membuat sebuah bus di mana orang dapat duduk dengan nyaman dan melakukan perjalanan jarak jauh. Dan dari situlah lahir ide Bus ke London," katanya.

Perjalanan Bus ke London perdana akan berlangsung pada pertengahan 2021, karena efek pandemi virus corona, sehingga tertunda.

"Waktu terbaik untuk melakukan perjalanan ini adalah antara April dan Juni, karena pada saat itulah cuaca cerah untuk memulai perjalanan dari India ke Myanmar, dan melintasi pegunungan tinggi di China dan Kirgistan," jelas Agarwal.

Perjalanan darat ini tidak murah. Agarwal memasang biaya sekitar 20.000 dollar AS (Rp 293,9 juta), tetapi penumpang dapat juga memilih untuk hanya melakukan sebagian dari perjalanan, yang dibagi menjadi 4.

Baca juga: Jalanan Sekitar Ikon Wisata London, Tower Bridge Alami Kemacetan 1 Jam

Selain itu, penumpang juga dapat memilih untuk memulai perjalanan dari mana, di Inggris atau India.

Setelah bus mencapai London, kendaraan akan berbalik, memulai perjalanan pulang ke Delhi dengan grup baru yang terdiri dari 20 orang.

Agarwal mengatakan akan mengambil jalur perjalanan dengan pemandangan yang indah.

"Itu jenis pengalaman yang hanya bisa Anda dapatkan ketika Anda melakukan perjalanan darat seperti ini," katanya.

Dia mengatakan telah melakukan uji coba ekspedisi dengan menyertakan penumpang berusia 5 dan 75 tahun.

Baca juga: Kawasan Wisata Patung Buddha Raksasa di China Terancam Banjir

"Ini adalah rute yang telah dicoba dan diuji," kata Agarwal, yang menekankan bahwa itu dirancang seaman mungkin, menambahkan bahwa pemandu lokal juga bekerja sama dengan mereka, untuk membantu logistik perjalanan di setiap perbatasan yang dilintasi

Sejak mengumumkan ide tersebut, Agarwal dan timnya telah dibanjiri dengan pesan dari para pelancong di seluruh dunia, sejauh ini sekitar 40.000 orang telah mendaftarkan minatnya.

"Kami mengharapkan tanggapan yang baik, tetapi kami mendapatkan tanggapan melebihi perkiraan kami," kata Agarwal.

Kemudian, ia juga mengatakan untuk siapa pun yang ingin bergabung dengan timnya dalam petualangan 70 hari, dia menyarankan untuk melakukan petualangan dengan "pikiran terbuka" dan "hati terbuka".

"Ini adalah perjalanan yang mengubah hidup, sesuatu yang orang akan selalu ingat dan mereka akan menghargainya selamanya," pungkasnya.

Baca juga: Pengantin Wanita, Ibunya dan 22 Tamu Undangan Positif Covid-19, Kawasan Wisata Spanyol Banyak Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com