Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkumpul untuk Pawai Hak Sipil Kulit Hitam, Massa Orasikan Kebrutalan Polisi Kulit Putih

Kompas.com - 30/08/2020, 13:50 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

Berbicara di kampanye tersebut, King III berkata, "Hari ini kami memperingati pawai tentang pekerjaan dan kebebasan pada 1963 di mana ayah saya menyatakan tentang mimpinya."

"Tapi, kita tidak boleh melupakan mimpi buruk Amerika tentang kekerasan rasis yang dicontohkan ketika Emmett Till dibunuh pada hari ini di 1955 silam, dan sistem peradilan pidana gagal untuk menghukum para pembunuhnya."

"Enam puluh lima tahun kemudian, kami masih berjuang untuk keadilan. Demiliterisasi polisi, membongkar penahanan massal, dan menyatakan dan dengan tekad yang kami bisa, bahwa kehidupan kulit hitam itu penting (black lives matter)."

Kemudian, Pendeta Sharpton mengatakan kepada massa selama pidatonya yang berapi-api, "Anda bertindak seolah-olah tidak ada masalah untuk menembak kami dari belakang. Anda bertindak seolah-olah tidak ada masalah untuk menahan kami saat kami berteriak, 'Saya tidak bisa bernapas' 11 kali."

"Kau bersikap seolah tidak ada masalah untuk menahan seseorang di tanah sampai kau memeras nyawanya."

Baca juga: Perempuan Berdaya: Perjuangan Perempuan Kulit Hitam Mendapatkan Hak Pilih yang Setara

Dia berseru, "Sudah waktunya untuk pembahasan baru."

Dia menambahkan, "Beberapa orang mengatakan kepada saya, 'Pendeta Al, kalian harus mencela mereka yang melakukan kekerasan, mereka yang menjarah?' Semua keluarga mengecam penjarahan. Apa yang belum kami dengar adalah Anda mencela penembakan."

"Kami akan berbicara menentang penjarahan, tetapi kapan Anda akan berbicara menentang penembakan polisi yang salah?"

Reverend Al Sharpton telah meminta mereka di negara bagian lain untuk berbaris di kantor senator AS mereka dan menuntut dukungan mereka terhadap reformasi kepolisian federal.

Pada Juni, Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Demokrat mengesahkan UU Keadilan dalam Kepolisian terkait kasus George Floyd, yang akan melarang polisi menggunakan manuver cengkeraman dan mengakhiri imunitas hukum yang memenuhi syarat bagi perwira, di antara reformasi lainnya.

Baca juga: Tidak Kerjakan PR, Anak Kulit Hitam Berkebutuhan Khusus Dipenjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com