FRANKFURT AM MAIN, KOMPAS.com - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Eritrea melempar bocah 8 tahun ke rel, dan tewas seketika usai terlindas kereta api.
Pada Jumat (28/8/2020) pengadilan Jerman dalam vonisnya mengatakan, tersangka kemungkinan akan ditempatkan dalam perawatan jiwa.
Habte Araya (41) dituduh mendorong bocah lelaki 8 tahun dan ibunya ke rel dalam serangan acak di stasiun utama Frankfurt pada Juli 2019.
Baca juga: Tabrak Orang di Stasiun, Mobil Bablas Masuk Peron dan Terjebak di Rel
Sang ibu berhasil keluar dari rel untuk menghindari kereta InterCity Express yang melaju kencang, tapi anaknya tidak selamat.
Kantor berita AFP mewartakan, Araya yang masuk Jerman dari Swiss beberapa hari sebelumnya, juga dituduh mencoba mendorong seorang wanita 78 tahun ke rel, tapi nenek itu berhasil menyelamatkan diri.
Insiden itu langsung menjadi perhatian besar di Jerman, dan memicu perdebatan sengit tentang imigrasi dan keamanan.
Baca juga: Misterius, Kerangka Korban Pembunuhan Ditemukan di Proyek Rel Kereta Cepat
Seorang ahli kejiwaan yang memeriksa Araya mengatakan ke pengadilan distrik di Frankfurt pada Kamis (27/8/2020), bahwa tersangka mengalami skizofrenia episodik saat itu, dan terus menderita "kelainan mental patologis".