Ia menerangkan, Araya tidak bisa dimintai pertanggungjawaban pidana atas tindakannya, dan masih menimbulkan bahaya bagi publik.
Pakar merekomendasikan agar Araya ditempatkan dalam jangka waktu lama di fasilitas psikiatri yang aman.
Baca juga: 16 Pekerja Migran di India Tewas Terlindas Kereta Api Saat Pulang Kampung
Jaksa dan tim pembela Araya sendiri mendukung rekomendasi tersebut dalam argumen penutup mereka.
Jaksa penuntut juga mengatakan, mereka yakin Araya memiliki "setidaknya kemampuan meredam gangguannya" untuk mengendalikan tindakannya.
Araya merupakan ayah tiga anak yang tinggal di Swiss, dan menjadi buron polisi Swiss buntut dari insiden kekerasan minggu sebelumnya.
Ia telah meminta maaf dalam keterangan tertulis yang dibacakan pengacaranya pada pembukaan sidang 19 Agustus.
"Saya sangat menyesal, terutama untuk keluarga," katanya sembari mengakui kejahatan itu "pasti terjadi berdasarkan semua informasi yang saya terima" karena dia sama sekali tak dapat mengingatnya.
Baca juga: ODGJ Diperkosa Disaksikan Anak hingga Melahirkan, Dinsos Rayu Korban agar Mau Lepas Bayinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.