Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jacob Blake 7 Kali Ditembak Polisi, Begini Kesaksian Perekam Video

Kompas.com - 25/08/2020, 19:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

KENOSHA, KOMPAS.com - Raysean White salah satu perekam video pria Afro-Amerika Jacob Blake 7 kali ditembak polisi di punggung, mengaku trauma dan tak bisa tidur setelahnya.

Dalam penuturannya ke CNN Selasa (25/8/2020). White mengatakan baru beberapa kali melihat Blake sejak pindah ke Kenosha, Wisconsin, Februari lalu.

Mereka tidak pernah mengobrol, kata White, tapi dia selalu melihat anak-anak Blake bermain di luar.

Baca juga: Kronologi Polisi AS 7 Kali Tembak Punggung Pria Kulit Hitam Jacob Blake


White kemudian melihat Blake bersama anak-anaknya lagi pada Minggu, ketika dia merekam Blake ditembak beberapa kali oleh polisi. Saat itu ketiga anak Blake ada di dalam mobil.

Blake kini dalam kondisi stabil di unit perawatan intensif (ICU) menurut pengacara Ben Crump yang mewakili keluarga tersebut.

"Sangat tidak nyaman melihat keluar jendela tempat saya tinggal dan melihat pria ini ditembak oleh polisi tujuh kali," kata White ke CNN.

"Ini sangat membuatku tak nyaman, tapi saya cukup yakin anak-anak Jacob (Blake) lebih trauma daripada siapa pun dalam situasi ini."

Penembakan Blake terjadi tak lama setelah unjuk rasa besar-besaran menentang kematian George Floyd mereda.

Baru-baru ini aksi protes pecah di Lafayette, Louisiana, pada Sabtu (22/8/2020) setelah polisi membunuh Trayford Pellerin (31) pria Afro-Amerika di depan sebuah toko kelontong.

White mengatakan, dia berharap polisi yang menembak Blake bertanggung jawab dan mengakui perbuatannya menggunakan kekuatan berlebihan, atau meminta maaf atas penembakan itu.

"Saya berharap mereka benar-benar mendapatkan keadilan untuk pria ini."

Baca juga: Polisi 7 Kali Tembak Punggung Jacob Blake Pria Kulit Hitam, Demo Besar Pecah Lagi di AS

Kesakian White

Polisi Kenosha dipanggil untuk menangani insiden rumah tangga sekitar pukul 17.11 sore pada Minggu (23/8/2020), kata polisi.

Penembakan Blake terjadi di jalanan perumahan yang dipenuhi gedung-gedung apartemen.

White menerangkan, dia melihat Blake turun dari mobil dan mendekati putranya di halaman rumah.

Blake menyuruh putranya naik ke mobil sementara Blake masuk ke gedung apartemen di belakang seorang wanita yang juga dari luar.

Setelah White pergi sejenak dan kembali, ia berkata situasinya berubah drastis. Polisi sudah berkutat mengamankan Blake.

Baca juga: Selain Jacob Blake dan George Floyd, Berikut Kematian Warga Kulit Hitam yang Picu Demo di AS

"Salah satu polisi menguncinya dan memukul rusuknya, yang lain juga menguncinya dan menarik lengannya," kata White ke CNN.

"Setelah mereka memukul rusuknya, polisi wanita menembaknya dengan pistol kejut dan Jacob bersandar di mobil dan mereka bergulat dengannya lagi untuk menggiringnya ke belakang mobil dan dia menuju sisi lain mobil."

"Saat mereka di sisi lain mobil, saya mengambil kamera dan mulai merekam."

Di situlah video White dimulai. Videoklip itu menunjukkan seorang pria kulit hitam berjalan di depan mobil SUV abu-abu dengan dua petugas selangkah atau dua langkah di belakangnya, dengan senjatanya ditodongkan ke punggung pria itu."

"Saat pria kulit hitam itu memasuki pintu sopir mobilnya, polisi terdekat menarik kausnya dan tujuh tembakan terdengar."

Blake lalu masuk mobil dengan kondisi lemas. Klakson mobil berbunyi nyaring, dan seorang wanita di dekatnya tampak syok.

Baca juga: Meski Ditembak 7 Kali di Punggung oleh Polisi, Jacob Blake Masih Hidup

"Polisi yang menembaknya, dia membuatnya berlutut," kata White kepada CNN.

"Dia mencoba membantunya. Dia memakai sarung tangan birunya. Bantuan datang. Petugas lain coba membantunya."

White mengatakan, dia marah dan trauma dengan apa yang direkamnya, seraya menambahkan bahwa dia tidak bisa tidur hari itu.

"Polisi ingin semua orang tahu bahwa mereka ada di sini untuk melindungi dan mengabdi, tetapi kalian terus menerus memberi kami - orang kulit hitam khususnya - alasan untuk tidak membiarkan kalian melindungi dan mengabdi," ujar White.

"Kami tidak mau ada kalian di sekeliling kami karena kami takut akan nyawa kami."

"Anda datang ke sebuah insiden untuk melerai pertikaian, dan pria kulit hitam ini tertembak. Seharusnya tidak begitu," pungkasnya.

Baca juga: Tidak Kerjakan PR, Anak Kulit Hitam Berkebutuhan Khusus Dipenjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com